Selang empat hari kemudian, yakni pada Selasa, 14 Mei kemarin , anggota Komisi III DPRD Maluku Fauzan Husni Alkatiri, justru menbgeluarkan pernyataan yang sebaliknya.
Fauzan juga mengaku telah melihat langsung semua sudut bangun dari Mess Maluku yang dibangun dengan menelan anggaran 20,7 miliar tersebut.
“Fokus pengawasan dari Komisi III lebih menitik beratkan pada pekerjaan yang dilakukan Cipta Karya Dinas PUPR Maluku dan ternyata pekerjaan sudah selesai seratus persen,” ujar Alkatiri mengutip siwalimanews, Rabu (15/4/2024).
Politikus PKS itu bilang, hasil pengawasan yang dilakukan Komisi III, telah menjawab semua polemik di tengah masyarakat terkait dengan progres proyek Mess Maluku.
“Kita sudah minta pertanggungjawabkan terkait rehabilitasi Mess Maluku yang mencapai empat tahun dan sudah dijawab. Bahwa memang telah dianggarkan penyelesaian secara menyeluruh dalam satu tahun anggaran tetapi anggaran tersebut mengalami refocusing akibat Covid-19,” ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi I DPRD Provinsi Maluku Jantje Wenno, juga mengatakan, anggaran yang dikucurkan tidak sebanding dengan proses pekerjaan renovasi yang menurut dia biasa aja.
“Bahwa renovasi Mess Maluku telah berjalan selama empat tahun, sejak tahun 2020-2023. Bahkan anggaran untuk merenovasi gedung yang memiliki 57 kamar itu sangat fantastis mencapai Rp20,7 miliar, namun hasilnya biasa saja,” tukasnya.