Malam Nisfu Syaban adalah satu dari 15 malam istimewa dalam setahun, menurut Imam al-Ghazali.
Hujjatul Islam juga memaparkan sejumlah keutamaan malam tersebut. Berikut penjelasannya yang dikutip dari Musyafatul Qulub terjemahanJamaluddin.
Malam Nisfu Syaban adalah malam pertengahan bulan Syaban atau malam tanggal 15. Imam al-Ghazali mengatakan malam Nisfu Syaban bernama malam penghapusan dosa dan malam kehidupan. Penamaan ini mengacu pada hadits al-Mundziri terkait keutamaan menghidupkan malam tersebut.
“Barang siapa yang menghidupkan dua malam hari raya dan malam Nisfu Syaban maka hatinya tidak mati saat hati orang-orang mati,” demikian bunyi haditsnya.
Malam Nisfu Syaban juga disebut malam syafaat. Penyebutan ini, kata Imam al-Ghazali, berdasarkan hadits bahwa Rasulullah SAW memohon syafaat pada malam 13, 14, dan 15 Syaban. Pada malam ke-13, Allah SWT memberikan sepertiga syafaat, lalu pada malam ke-14 Allah SWT memberikan dua pertiganya, dan pada malam ke-15 Allah SWT memberikan semua syafaat.
Menurut hadits tersebut, orang yang mendapat semua syafaat pada malam ke-15 Syaban (Nisfu Syaban) adalah mereka yang tidak melarikan diri dari Allah SWT, yakni lari dan menjauh dari-Nya dengan cara durhaka terus-menerus.