Porostimur.com, Sanana – Salah satu karyawan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) yang menjadi penyalur bantuan sosial, Herman Husaleka, mengaku bangga dapat berkontribusi bagi masyarakat di daerah terpencil.
Herman yang bergabung dengan BRI sejak Juni 2017 dan masih duduk di bangku kuliah di Maluku Utara, kala itu ditawari oleh kawannya yang sudah menjadi Insan BRILian (pekerja BRI) untuk ikut seleksi sebagai petugas penyalur bantuan pemerintah.
“Dan Alhamdulillah lolos, sampai sekarang,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (13/2/2022).
Sejak itu, Herman dipercaya untuk menjalankan tugas sebagai penyalur bantuan di BRI Kantor Cabang Pembantu Sula, Maluku Utara.
Wilayah kerja Herman sangat luas karena berupa kepulauan, sehingga tak sedikit pula kendala yang dihadapinya dalam menyalurkan bantuan, salah satunya adalah cuaca buruk yang membuatnya kesulitan menggunakan transportasi laut, akhirnya penyaluran bantuan harus tertunda, dan ia harus menginap menunggu cuaca membaik.
“Kalau di laut, tergantung cuaca. Kalau cuaca buruk, saya terpaksa menunggu sampai cuaca bagus. Sampai kadang saya harus menginap,” tuturnya.
Selain itu, kendala lainnya adalah jaringan, misalnya Agen BRILink di pulau paling ujung yang harus beberapa kali naik perahu untuk datang ke Sula.
“Kartu mengalami disable, PIN terblokir. Kalau sudah begitu, mesti naik perahu dari kampung ke kecamatan. Dari kecamatan, nunggu kapal ke Mari. Tiket perahu pulang pergi bisa Rp500.000 untuk perbaikan kartu,” jelasnya.
Meski begitu, Herman mengaku sangat menikmati profesinya. Kinerja apik dari Insan BRILian seperti Herman di wilayah-wilayah terpencil pun menjadi energi optimisme tersendiri bagi BRI.
“Saya senang bisa menyalurkan bantuan di desa-desa, turun langsung di lapangan, dan melihat kondisi langsung masyarakat. Menyaksikan bagaimana mereka mendapatkan layanan dari kami,” pungkasnya.
BRI juga akan terus berkomitmen membantu Pemerintah dalam menyalurkan bantuan sosial bagi masyarakat yang membutuhkan. Hingga akhir Desember 2021, penyaluran Bansos PKH oleh BRI mencapai Rp 11 triliun.
Selain itu, Bansos Sembako Reguler senilai Rp 16,6 triliun, Bansos Sembako PPKM senilai Rp 2,4 tiliun dan Bansos penanganan kemiskinan ekstrim senilai Rp 236,9 miliar.
(red/cnbc-indonesia)
