Kondisi Ekonomi di Tanimbar Makin Susah

oleh -195 views
Link Banner

Porostimur.com, Saumlaki – Persoalan ekonomi di Tanimbar makin sulit, menimbulkan dampak sosial bagi masyarakat. Masalah tersebut muncul oleh karena perputaran uang di daerah tidak stabil.

Kebutuhan hidup sehari-hari masyarakat semakin tinggi namun pendapatan masyarakat menurun drastis.

Begitu banyak kebutuhan bagi masyarakat di Tanimbar yang tidak terpenuhi, salah satunya kondisi pasar yang dialami saat ini, menurunnya pendapatan per hari dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Pasar yang merupakan sebuah tempat atau proses interaksi antara permintaan dan penawaran dari suatu barang/jasa tertentu, untuk nantinya dapat menetapkan harga keseimbangan/harga pasar dengan jumlah yang diperdagangkan, kini mengalami kendala yang sangat besar bagi para pedagang.

Kondisi perekonomian di Kepulauan Tanimbar semakin sulit, hal ini dibuktikan dengan perdagangan yang ada di Kota Saumlaki anjlok, menurunya pendapatan bagi para penjual, bahkan pembeli di pasar pun sangat kecil dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Warga setempat di pasar Ngrimase mengeluh karena pendapatanya menurun. Secara jelas uang tidak berputar di Daerah dengan baik sejak era Pemerintahan Petrus Fatlolon sampai sekarang.

Pantauan media ini, kondisi di pasar semakin sunyi, para penjual sayur, dan papalele ikan di pasar Omele Sifnana dan pasar Ngrimase Saumlaki tidak seperti sebelumnya.

“Ya, begitulah nasib kami di sini, semua ini berjalan lancar dan pendapatan kami meningkat itu, kalau uang di daerah berputar dengan lancar. Kondisi ini sudah terjadi mulai dari tahun 2018 sampai sekarang, kita tetap bertahan saja demi menghidupkan keluarga, harus tabah,” kata Ibu Vero seorang warga Tanimbar sebagai pengusaha sayur di pasar Ngrimase.

Dikatakan, pendapatan per harinya tidak cukup Rp.500.000 hanya mencapai kisaran Rp.100.000 bahkan tidak ada sama sekali. Akhirnya kami harus berupaya keras untuk memulihkan pinjaman karena memang modal kami dari koperasi.

“Usaha kami pada tahun-tahun yang sudah lampau itu, misalnya di era Pemerintahan Bapa S.J Oratmangun, Bapak Bito Temar pendapatan kami perhati mencapai Rp. 1.500.000 bahkan lebih, namun sekarang ini di era Pemerintahan Bapak. Petrus Fatlolon pendapatan kami sangat menipis, bahkan hasil jualan kami sering dibuang saja ataupun dikasih untuk ternak. Karena memang sunyi,” ujarnya.

Kondisi daerah saat ini, sedang sakit. Keuangan daerah mengalami Devisit besar-besaran, pembangunan di Daerah pun hampir tidak terlihat akibat terlalu banyak penyalahgunaan keuangan daerah yang tidak tepat sasaran.

“Menurut kami, perputaran uang lancar itu kalaupun ada kebutuhan rumah tangga seperti makan dan minum, memang banyak pegawai ASN, pegawai honor yang belanja namun akhir-akhir ini sudah sangat sunyi, tidak tahu apa penyebabnya. Begitu juga para pemegang proyek yang butuh bahan makanan seperti, ikan, sayur dll sudah sangat susah untuk mereka belanja, memang benar di era Pemerintahan Bapak. Petrus Fatlolon sampai sekarang masyarakat sangat susah,” kata Yanherens Rengrengulu.

Yanherens mengakui, pada masa pemerintahan Bito Temar Bupati MTB pendapatan mereka naik perhari Rp. 1.000.000 sampai Rp. 2.500.000 bahkan daganganya habis dibeli, namun sekarang pendapatan sehari tidak mencukupi Rp.500.000 per harinya.

Dipasar Omele dan pasar Ngrimase, banyak nelayan dan penjual ikan (Papalele) juga mengeluh hal yang sama. Pembeli sunyi, hampir dipastikan sehari itu, para penjual ikan di kedua pasar tersebut sangat berkurang.

“Pendapatan meraka tidak seperti biasanya. Kalau dilihat tahun ini, sangat sedikit sekali katakanlah satu hari itu, mereka hanya memperoleh pendapatan tidak lebih dari Rp.500.000, kemungkinan besar uang di daerah ini sudah mengalir keluar daerah, sampai sesulit ini,” tambahnya.

Kami berharap kepada Pemerintah Daerah Setempat, kiranya dapat mencari solusi terhadap persoalan ekonomi di Tanimbar yang semakin diperparah dengan persoalan-persoalan keuangan daerah yang salah digunakan, mengakibatkan menurunya pendapatan masyarakat,” tutupnya. (Frets Besitimur)

Simak berita dan artikel porostimur.com lainnya di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.