Kufur nikmat , dua kata ini menjadi populer karena saat ini banyak orang zaman sekarang yang terjangkiti kalimat tersebut. Sebenarnya apa itu kufur nikmat?
Dalam Islam, kufur nikmat dikategorikan sebagai tindakan pengingkaran terhadap nikmat-nikmat yang diberikan oleh Allah kepada manusia. Ini berarti tidak menghargai anugerah tersebut dan bahkan memanfaatkannya untuk melakukan dosa atau perbuatan buruk. Karenanya kufur nikmat termasuk di antara dosa besar yang azab dan siksaannya sangat berat di akhirat nanti.
Allah ta’ala berfirman,
أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ
“Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orangtuamu.” (Qs. Lukman : 14)
Nabi Shallalahu alaihi wa sallam bersabda,
لَا يَشْكُرُ اللهَ مَنْ لَا يَشْكُرُ النَّاسَ
“Tidak akan bersyukur kepada Allah orang yang tidak bersyukur kepada manusia”
Sebagian ulama Salaf mengatakan, “Kufur nikmat termasuk di antara dosa-dosa besar, dan sebagai bentuk mensyukuri nikmatnya dapat dilakukan dengan balasan (dibalas kembali) atau dengan (memanjatkan) doa.”
Syaikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin Rahimahullah berkata, Nabi Muhammad Shallalahu alaihi wa sallam telah bersabda,
“Barangsiapa yang telah menerima kebaikan dari orang lain, kemudian ia berkata kepadanya, “Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan, “ maka ia telah memujinya setinggi-tingginya.”