@Porostimur.com | Manokwari : Pendaftaran siswa baru, selalu saja menuai pro dan kontra di kalangan pihak sekolah, orang tua murid dan calon siswa baru.
Kondisi ini juga terjadi di tahun 2017 lalu, sehingga menuntut kehadiran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Manokwari untuk segera mengambil kebijakan, guna menanggulanginya.
Dalam pantauan wartawan di SMP Negeri 1 Manokwari, Senin (2/7), kuota penerimaan siswa yang terbatas, menyebabkan calon siswa baru yang didampingi orang tuanya harus berdesak-desakan untuk mengupayakan pendaftaran secepatnya.
Situasi ini kemudian mulai memanas, tatkala ratusan calon siswa baru yang tidak terakomodir dalam pendaftaran tersebut.
Beberapa orang tua yang sudah tersulut emosinya, langsung melalukan tindakan anarkis melempari ruangan panitia dengan menggunakan penggalan meja rusak.
Atas insiden tersebut, beberapa bagian kaca jendela pecah.
Takut insiden ini semakin panjang, pihak panitia pendaftaran dan para guru, kemudian memutuskan untuk mengakhiri sesi pendaftaran siswa baru di SMP Negeri 1 Manokwari.
Terlebih kuota pendaftaran telah terpenuhi, atau dengan kata lain sudah penuh.
Sementara informasi yang berhasil dihimpun wartawan menyebutkan kuota pendaftaran pada SMP Negeri 1 Manokwari, hanya 112 siswa saja.
Dimana, dari jumlah yang terakomodir itu akan dibagi dalam 4 rombongan belajar, yang masing-masing berisikan 30 orang siswa. (jefri)