Pihak pejuang Palestina mengatakan, tak akan ada kesepakatan pertukaran tahanan selanjutnya sebelum Israel menghentikan serangan brutalnya ke Jalur Gaza. Serangan itu sejauh ini telah menewaskan lebih dari 20 ribu warga Gaza, 70 persennya adalah perempuan dan anak-anak.
Serangan-serangan itu juga berujung pada tewasnya sejumlah tawanan warga Israel sendiri. Pekan lalu, Israel dihebohkan dengan berita bahwa tiga tawanan ditembak mati pasukan penjajahan Israel (IDF) meski mereka bertiga telah melambaikan bendera putih dan meminta tolong dalam bahasa Ibrani.
Abu Ubaida, juru bicara Brigade al-Qassam, mengumumkan kemarin bahwa lima tahanan warga Israel tewas akibat serangan IDF yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. Brigade tersebut mengumumkan bahwa mereka telah kehilangan kontak dengan kelompok yang bertanggung jawab atas para tawanan itu.
Abu Ubaida menambahkan – dalam pernyataan singkat di Telegram – bahwa di antara para tahanan tersebut adalah Haim Berri, Yoram Metzger, dan Amiram Cooper, yang muncul dalam klip video yang disiarkan oleh Brigade Qassam beberapa hari yang lalu.
Salah satu tahanan Israel, Haim Berri (79 tahun), mengatakan bahwa dia berasal dari Kibbutz Nir Oz dan berada di penangkaran bersama sekelompok orang lanjut usia, yang menderita penyakit kronis dan menderita kondisi yang sangat parah.