Program Pertanian Intensif Unggulan Nusantara (Taninusa) yang diinisiasi PT Trimegah Bangun Persada Tbk (TBP) atau Harita Nickel bersama Kodim 1509/Labuha dan Dinas Pertanian Kabupaten Halmahera Selatan berhasil melakukan panen perdana kedelai di Desa Panamboang, Halmahera Selatan, Maluku Utara pada Rabu (2/8/2023).
Tidak main-main, panen kedelai petani dampingan Harita Nickel mencapai 2,9 ton per hektar untuk kering panen atau 2,5 ton berat bersih. Angka ini melampaui produktivitas kedelai lokal yang rata-rata 1,5 ton per hektar.
Head of Community Affairs Harita Nickel Latif Supriadi mengatakan, meski masih merupakan demonstration plot (demplot) atau proyek percontohan, hasil panen perdana kedelai program Taninusa ini berhasil melampaui rata-rata produksi kedelai nasional sebesar 16,70 kuintal/hektar atau 1,67 ton/hektar.
Lebih lanjut Latif mengatakan, tanaman kedelai dipilih mengingat Kabupaten Halmahera Selatan masih mengandalkan pasokan kedelai dari luar daerah. Bahkan tidak ada data rata-rata produktivitas jagung dan kedelai Provinsi Maluku Utara yang tercatat di BPS.
Kebutuhan inilah yang dijawab oleh program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Harita Nickel yang mengintegrasikan konsep pertanian terpadu. Perusahaan melakukan pendampingan kepada kelompok binaan dari hulu ke hilir. Meliputi kelompok petani, nelayan dan UMKM, yang dihubungkan dengan perusahaan sebagai pasarnya. Hasil panen kedelai ini selanjutnya akan dibeli oleh UKM binaan Perusahaan sebagai bahan baku pembuatan tempe dan tahu untuk disuplai ke kantin karyawan Harita Nickel.
“Kebutuhan kedelai kami di Site Pulau Obi mencapai 24 ton per bulan. Petani tidak perlu khawatir karena berapa pun jumlah panennya akan kami beli,” ujar Latif yang disambut tepuk tangan para tamu undangan dan para anggota kelompok tani yang hadir.
Komisaris Utama Harita Nickel Donald J Hermanus yang turut hadir saat panen perdana kedelai Taninusa di Kecamatan Bacan Selatan, Halmahera Selatan, menambahkan, “Harita Nickel peduli dan turut berkontribusi dalam memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat, salah satunya lewat Taninusa yang merupakan bagian dari program PPM (CSR). Hasil panen yang melimpah ini merupakan harapan baru untuk menggerakkan sektor pertanian di Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara,” kata Donald.
Menurutnya, sukses Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Taninusa memberikan banyak manfaat. Tidak hanya bagi petani tapi juga bagi masyarakat dan perekonomian daerah. Selain mendukung ketahanan pangan, menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan petani, panen kedelai ini juga bisa mengendalikan inflasi Kabupaten Halmahera Selatan karena tidak perlu lagi mendatangkan kedelai dari luar daerah.
Sementara itu, Dandim 1509/Labuha Letkol Kav Romy Sitompul mengatakan program Taninusa merupakan hasil kolaborasi antara Kodim dengan perusahaan dan pemerintah daerah. Dengan kerja sama ini, lahan ketahanan pangan milik pemerintah daerah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
“Program Taninusa merupakan wujud keseriusan kami bersama pemerintah daerah dan perusahaan untuk melaksanakan gerakan ketahanan pangan di Kabupaten Halmahera Selatan,” ungkapnya.
Kolaborasi Harita Nickel bersama Kodim 1509 Labuha juga mendapat apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan. Wakil Bupati Hasan Ali Basam Kasuba mengatakan hasil panen kedelai yang melimpah menambah semangat para petani. Dia berharap program bisa berlanjut dan dikembangkan tidak hanya kedelai tapi juga komoditas lainnya.
Terkait lahan, tegasnya, Pemkab memiliki lahan tidur yang jumlahnya cukup luas dan bisa dimanfaatkan. Pihaknya juga berharap, dengan lewat digerakkannya sektor pertanian dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru.
“Atas nama pemerintah daerah, kami sampaikan apresiasi kepada Kodim dan Harita Nickel sebagai inisiator kolaborasi ini, yang telah menghadirkan produk pertanian dan hasilnya bisa diberdayakan untuk masyarakat,” ungkapnya.
Panen perdana kedelai program Taninusa dihadiri langsung oleh Komisaris Utama Harita Nickel, Wakil Bupati Halmahera Selatan, Dandim 1509/Labuha, Ketua DPRD Halmahera Selatan, dan jajaran Forkopimda, beserta penyuluh dari Dinas Pertanian Kabupaten Halmahera Selatan. Kegiatan ditutup dengan penandatanganan komitmen pembelian hasil panen kedelai milik kelompok tani binaan Kodim 1509/Labuha oleh UKM binaan Harita Nickel.
Tentang Harita Nickel

PT Trimegah Bangun Persada Tbk atau Harita Nickel merupakan bagian dari Harita Group yang mengoperasikan pertambangan dan hilirisasi nikel terintegrasi di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Selain IUP Pertambangan, perusahaan sejak 2016 telah memiliki pabrik peleburan (smelter) nikel saprolit dan sejak 2021 juga memiliki fasilitas pengolahan dan pemurnian (refinery) nikel limonit di wilayah operasional yang sama. Kedua fasilitas tersebut hadir untuk mendukung amanat hilirisasi dari pemerintah Indonesia dengan memanfaatkan hasil tambang nikel dari Trimegah Bangun Persada (TBP) dan Gane Permai Sentosa (GPS).
Melalui Halmahera Persada Lygend (HPL), Harita Nickel menjadi pionir di Indonesia dalam pengolahan dan pemurnian nikel limonit (kadar rendah) dengan teknologi High Pressure Acid Leach (HPAL). Teknologi ini mampu mengolah nikel limonit yang sebelumnya tidak dimanfaatkan, menjadi produk bernilai strategis berupa Mixed Hydroxide Precipitate (MHP). Dengan teknologi yang sama, MHP sebagai intermediate product telah berhasil diolah menjadi produk akhir berupa Nickel Sulfat (NiSO4) dan Kobalt Sulfat (CoSO4). Nikel sulfat dan kobalt sulfat merupakan material inti pembuatan katoda sumber energi baru, yaitu baterai kendaraan listrik. (*)