Liput kebakaran motor, wartawan lokal dihajar massa

oleh -17 views

@Porostimur.com | Manokwari : Lagi-lagi kekerasan terhadap tenaga jurnalistik/wartawan terjadi di Kota Manokwari.

Kali ini, salah satu wartawan lokal, Novrianto Terok, yang hendak melakukan peliputan terbakarnya 1 unit sepeda motor dalam lokasi SPBU Sanggeng Manokwari, Selasa (5/6), menjadi sasaran pemukulan massa.

Awalnya, Terok yang akrab disapa Novri ini berniat melakukan peliputan insiden terbakarnya 1 unit sepeda motor di lokasi SPBU Sanggeng.

Sayangnya, begitu mulai melakukan perekaman gambar insiden dimaksud, ia pun mendapatkan pukulan dari arah belakang hingga menyebabkan dirinya terpaksa mengurungkan dirinya.

Mirisnya lagi, ternyata aksi pemukulan atas dirinya ini kemudian bertambah buruk menjadi pengeroyokan hingga ia pun terpaksa menyelamatkan diri ke pos polisi terdekat.

Baca Juga  Kisah Nabi Zulkifli AS, Sosok Raja yang Penyabar dan Bijaksana

Hal ini ditegaskannya, saat berhasil dikonfirmasi wartawan, sekitar pukul 14.25 Wit, melalui sambungan telepon selular.

”Saat itu saya dari arah lampu merah Bank Mandiri. Saya lihat ke arah SPBU Sanggeng, ada gumpalan asap tebal naik dan orang-orang maupun kendaraan mulai terlihat berbalik arah. Sebagai seorang jurnalis, saya tergerak untuk melihat apa yang terjadi di TKP. Dan setelah berada tidak jauh dari TKP, motor yang saya gunakan, saya titipkan di dekat Toko Royal Bangunan. Saat tiba di SPBU Sanggeng, saya lihat orang-orang mulai menyeret motor yang terbakar menuju pintu keluar areal SPBU hingga berada di jalan. Saat berada di jalan, saya ambil gambar. Namun tiba-tiba dari belakang ada yang pukul, saya mundur. Namun orang mulai kejar saya, hingga tak terhitung berapa jumlah orang yang memukul saya,” jelasnya.

Baca Juga  Karantina Maluku Utara Musnahkan Belasan Ekor Ayam

Guna menyelamatkan diri dari amuk massa saat itu juga, jelasnya, ia pun terpaksa berlari dan meminta bantuan keamanan ke pos polisi yang berada sekitar 500 meter dari lokasi TKP, tepatnya di dekat Pasar Tingkat Sanggeng.

Diakuinya, akibat pengeroyokan itu dirinya mengalami memar di bagian wajah, hingga mengeluarkan darah, begitupun mulutnya juga mengeluarkan darah.

”Tiba di Pos Polisi, saya disarankan untuk ke Polsek Kota dan di sana saya buat laporan polisi,” pungkasnya.

Hingga berita ini ditayangkan, masih belum ada konfirmasi dari aparat kepolisian tentang pengeroyokan dimaksud. (jefri)