@Porostimur.com | Ambon : Sedang giatnya menggali tanah untuk pembuatan konstruksi cakar ayam gedung Swalayan Indomaret, 2 pekerja tertimbun longsoran tanah yang sementara digali dan meninggal dunia saat itu juga.
Peristiwa tragis yang menimpa Usin (38) dan Rusmedi (69) ini terjadi di RT 25 / RW 09 Halong Tanah Merah, Kecamatan Baguala, Kota Ambon, Selasa (10/9), sekitar pukul 15.20 Wit.
Keterangan yang berhasil dihimpun dari tubuh Kepolisian Sektor (Polsek) Baguala, menyebutkan bahwa pengawas pekerjaan, Nur Hudallah (43) bersama 17 pekerja bangunan lainnya tiba di Ambon untuk membangun Swalayan Indomaret di Halong, Minggu (25/8) lalu.
Sementara, pekerjaan pembangunan dimaksud sudah dimulai sekitar 2 pekan berjalan.
Hal ini dibenarkan Hudallah dalam keterangannya kepada pihak Polsek Baguala.
Menurutnya, penggalian lobang untuk pembuatan konstruksi cakar ayam diinstruksikannya kepada para pekerja sejak mereka tba di lokasi, Selasa (10/9) pagi.
Sayangnya, sekitar pukul 15.20 Wit itulah, bidang tanah yang sedang digali ini longsor dan menimpa kedua pekerja yang sedang berada di dalam lobang galian.
Keterangan Hudallah ini juga ditopang kesaksian salah satu warga yang berdomisili tepat bersebelahan dengan lokasi pembangunan gedung dimaksud, Nikolas Christian Tomasoa (44).
Saat berada di dalam rumahnya, jelasnya, dirinya mendengar patahan/longsoran tanah.
Begitu dilihatnya ke lokasi pembangunan, ternyata ada beberapa pekerja yang sedang melakukan penggalian utnuk menyelamatkan kedua pekerja yang tertimbun longsoran tanah, ia pun berlarian kearah pangkalan ojek yang berada di depan pertigaan papan reklame Halong seraya meminta bantuan utnuk menyelamatkan kedua pekerja yang tertimbun longsoran tanah tadi.
Dengan menggunakan 4 buah sekop dan 6 uah pacul, tegasnya, ia bersama beberapa tukang ojek dan para pekerja bangunan melakukan penggalian bersama-sama mencari dan mengeluarkan kedua pekerja bangunan tadi.
Dijelaskannya, sesudah penggalian dilakukan selang 30 menit, mereka menemukan Rusmedi (69) yang sudah tak bernyawa dan kemudian dirujuk ke RS Lantamal.
Dan setelah penggalian dilakukan selama 40 menit, Usin juga ditemukan dalam kondisi yang sama dan dirujuk ke RS Bahayangkara Tantui.
Usai menerima laporan ini, pihak Polsek Baguala kemudian turun ke TKP, mengamankan TKP dengan memasang garis polisi (Police Line), mengumpulkan keterangan dan bukti, hingga meminta dilakukannya visum et repertum atas kedua korban.
Meski demikian, keluarga kedua pekerja tadi menolak dilakukannya autopsi dan sudah membuat berita acara penolakan autopsi. (keket)