Porostimur.com, Ternate – Ratusan mahasiswa Maluku Utara menggelar aksi unjuk rasa, di depan kantor Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Maluku Utara (Malut), Rabu (2/11/2022).
Dalam aksi tersebut, mahasiswa mendesak Polda Maluku Utara agar segera mengusut kasus-kasus pembunuhan yang terjadi di hutan Halmahera Timur (Haltim).
Salah satu mahasiswa bernama Amar, dalam orasinya mengatakan, dari kronologis yang terjadi, maka mahasiswa meminta kepada Polda Malut dan Polres Haltim agar membentuk tim investigasi guna menangkap pelaku pembunuhan di hutan Semilo, Desa Gotowasi, Kecamatan Maba Selatan, Kabupaten Halmahera Timur, yang dilakukan orang tidak dikenal (OTK)
“Polda Malut dan Polres Haltim kami minta segera usut secepatnya peristiwa pembunuhan tersebut,” teriak Amar dari atas mobil komando.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang di terima porostimur.com, korban diketahui bernama Talib Muid (65) seorang petani, warga Desa Gotowasi.
Peristiwa pembunuhan itu diketahui warga sekitar pukul 08.00 WIT. Korban dan istri beserta dua orang kakak-beradik, benam Aima dan Suraida berangkat dari Desa Gotowasi menuju ke hutan Semilo untuk mengambil hasil kebun.
Sesampainya di kebun yang terletak di hutan Semilo pada pukul 09.00 WIT korban dan istrinya langsung melakukan aktifitas mengisi kopra yang sudah selesai diasapi.
Kemudian tiba-tiba terdengar suara teriakan dari sebelah kebun, korban sementara berada di atas para-para. Korban menyuruh istri serta kaka-beradik untuk berlari meminta pertolongan kepada warga.
Selepas dari itu sang istri dan juga masyarakat bergegas menuju ke lokasi kejadian, dan ternyata Talib Muid sudah tak bernyawa.
Menurut informasi yang beradar, kepala korban dipanah di bagian belakang tembus di bagian kiri. Selain itu, leher dan tangannya humpir putus, serta beberapa bekas luka pada bagian perut, belakang dan kaki akibat di mutilasi.
Sementara itu, Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum (Wadirreskrimum) Polda Malut AKBP Yuri Nurhidayat, menegaskan Polda Maluku Utara akan mengusut tuntas kasus pembunuhan tersebut.
“Nanti sebentar sore angota saya akan berangkat ke Haltim untuk membantu membekap teman-teman dari polres Haltim,” tukas Yuri.
“Saya minta kerja samanya kepada mahasiswa dan masyarakat agar tim yang diturunkan secepatnya mengusut tuntas ladang pembunuhan di hutan Halmahera Timur,” pungkasnya.
Berikut tuntutan Front Kemanusiaan untuk Korban Pembunuhan (FKUKP):
- Tangkap dan Adili aktor dan dalang pembunuhan berantai di HAL-TIM
- Bubarkan Pos TNI di Desa Waci (Maba Selatan)
- Berikan Ruang aman bagi Rakyat Halmahera Timur
- Stop Mobilisasi TNI-POLRI di HAL-TIM dan HAL-TENG
- Tarik TNI di daratan HAL-TIM 6. KOMNAS HAM segera tetapkan kasus pembunuhan di HAL-TIM sebagai pelanggaran HAM terberat
- Bubarkan pos TNI didesa Tepeleo (Patani Utara)
(Amir)
Simak berita dan artikel porostimur.com lainnya di Google News