@Porostimur.com | Ambon : Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Nasional I, juga menyajikan acara seminar di sela-sela lomba mengasah bakat dan keterampilan dalam bidang kerohanian.
Seminar yang digelar di Islamic Center Ambon, Rabu (31/10) ini, turut menghadirkan pembicara Prof Mahfud MD.
Bahkan, dalam menyajikan materinya, Mahfud MD juga mampu menciptakan gelak tawa.
Tanpa ragu, ia pun menyanyikan beberapa lagu daerah serta menjelaskan artinya.
”Liriknya kalau diartikan tidak menceritakan langsung ke-Indonesiaan tapi bicara soal cinta dan lain-lain. Tapi orang se-Indonesia tahu,” ujarnya.
Sarana efektif untuk memperkuat identitas ke-Indonesiaan, akunya, yakni lagu-lagu dan nyanyian.
Bahkan statemen ini, tegasnya, tidak dapat disangkal sama sekali.
Menurutnya, berbagai jenis musik dapat mengungkapkan berbagai ekspresi kecintaan kepada tanah air.
Sebuah negara, jelasnya, tersusun dalam sistem politik dan perundang-undangan, namun negara itu sendiri menggambarkan jati diri dan posisi pada peta bumi.
”Mengambarkan keberagaman kultur dan ikatan primordial, mempunyai sejarah, nasib, cita-cita dan tujuan yang sama. Hidup di bagian tertentu dalam kapling peta bumi dan di tengah-tengah negara lain yang punya kendali dan geopolitiknya sendiri,” jelasnya.
Indonesia sendiri, jelasnya, memiliki 17.504 pulau dengan 4 pulau terbesar.
Dimana, secara demografis ada 255 juta penduduk dengan beragam kultur, agama dan keyakinan, ras, suku, dan bahasa.
”Dengan sumber daya alam dengan ideologi Pancasila. Semboyannya Bhinneka Tunggal Ika,” tegasnya.
Kesempatan yang sama, Uskup Agung Pontianak, Agustinus Agus, juga menceritakan perlunya lagu untuk persatuan.
Menurutnya, orang Ambon akan merasa uskup sebagai orang Ambon, jika menyanyi lagu Ambon.
Sementara, Uskup Diosis Amboina, Mgr Petrus Canisius Mandagi,MSC, menceritakan tentang pengalamannya berkunjung dengan kasih saat konflik kemanusiaan melanda Ambon.
Menutupi berbagai materi ini, Direktur Jenderal (Dirjen) Pemninaan Masyarakat (Bimas) Katolik Kementerian Agama RI, Eusebius Binsasi, memberikan penjelasan tentang arti tema kegiatan. (keket)