Makan Gratis

oleh -76 views

Oleh: Made Supriatma, Peneliti dan jurnalis lepas. Saat ini bekerja sebagai visiting research dellow pada ISEAS-Yusof Ishak Institute, Singapura

Akhirnya program makan gratis yang jadi unggulan administrasi pemerintahan Wowo-Gibas, mulai mendapatkan bentuknya. Progam ini paling gencar dikampanyekan. Idenya, anak-anak Indonesia kurang makan makanan yang bergizi yang akan berdampak pada masa depan mereka.

Untuk tahun 2025, administrasi ini menganggarkan Rp71 triliun untuk makan gratis. Program ini juga dimodifikasi dari apa yang semula dijanjikan. Awalnya adalah makan siang gratis untuk anak-anak sekolah. Sasarannya adalah 83 juta anak-anak sekolah. Selain makan, anak-anak sekolah juga akan mendapat susu gratis.

Modifikasi dari progam ini adalah sekarang tidak diberikan makan siang namun sarapan. Susu juga akan diganti dengan telur.

Saya tahu bahwa program sejenis ada di banyak negara. Di Amerika Serikat, juga ada program makan siang seperti ini, walaupun hanya menyasar anak-anak kalangan miskin, khususnya di SD-SD negeri yang wilayahnya diidentifikasi sebagai wilayah miskin seperti pemukiman kumuh di tengah kota (inner city).

Bahkan saya ingat, program seperti ini pernah ada di masa awal Orde Baru. Pada tahun 1970an, pemerintahan Soeharto membagi-bagikan susu bubuk dan bulgur. Bulgur ini adalah sejenis gandum yang lebih keras dan alot ketimbang gandum biasa (buckwheat).

No More Posts Available.

No more pages to load.