Porostimur.com, Labuha – Proyek Dermaga Tepi Desa Bajo Sangkuang Halmahera Selatan mangkrak alias terbengkalai. Proyek ini mulai dibangun atau pengerjaannya sejak tahun 2016, namun sampai tahun 2021 ini, proyek tersebut tak kunjung diselesaikan.
Sebelumnya proses pengerjaan jembatan tersebut berjalan pada tahun 2018 dengan pagu anggaran kurang lebih Rp5 milyar dari total anggaran Rp. 24 Miliyar . Namun proyek milik Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Maluku Utara (Malut) yang dikerjakan kontraktor pelaksana PT Mitra Indah Pratama tersebut, sampai saat ini tidak diselesaikan.
Pantauan jurnalis porostimur.com di lapangan pada Kamis (21/10/2022) lalu, menemukan kurang lebih 9 tiang penyangga yang belum dicor atau diselesaikan sehingga, terlihat warga sekitar saat melakukan aktifitas keseharian melewati jembatan darurat yang dibuat seadany untuk bisa melangsungkan aktifitas dari Desa Bajo ke Dusun Torosubang.
Tim penyelidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimus) Polda Maluku Utara mulai melakukan penyelidikan terkait kasus dugaan korupsi proyek pembangunan Dermaga Bajo, Desa Bajo Sangkuang, Kecamatan Batang Lomang, Kabupaten Halmahera Selatan
Proyek Dermaga Bajo yang dianggarkan sebesar Rp 24 miliar tersebut baru tuntas dikerjakan sekitar 80 persen yang total anggarannya sudah mencapai Rp 14,7 miliar.
Sementara diketahui pembangunan Dermaga Tepi Desa Bajo tersebut dibangun sejak tahun 2014 lalu hingga kini tidak menuai progres pengerjaan. Bahkan kondisi tiang dermaga mulai terlihat rapuh.
Direktur Reskrimsus Polda Maluku Utara, Kombes Pol Afriandi Lesmana ketika dikonfirmasi terkait kasus dugaan korupsi pembangunan Dermaga Bajo tersebut.
“Kalau ada informasi kita akan tindak lanjuti, untuk dilidik,” kata Afriandi, Selasa (6/12/202).
Ia menambahkan, penyidik akan pelajari proyek tersebut kemudian turun ke lapangan.
“Kita pelajari dokumen dulu baru kita langsung turun ke lapangan,” tandasnya. (Adhy)
Simak berita dan artikel porostimur.com lainnya di Google News