@Porostimur.com | Ambon : Banyak manfaat positif yang dapat diperoleh dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang cukup cepat di era globalisasi ini.
Meski demikian, ibarat sisi koin atau mata uang logam, dampak negatif kerap muncul seiring kehadiran dampak positif perkembangan dimaksud.
Berkembangnya berita palsu atau hoax melalui media sosial dan internet, dirasakan semakin meresahkan dan berpotensi memgancam stabilitas lingkungan, baik nasional maupun kawasan ASEAN.
Menanggapi hal tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Maluku Zeth Sahuburua,
Karena itu, mengajak Maluku diajak menjadi cerdas dalam memilih informasi yang diperoleh, serta mengerti bahwa kesatuan dan persatuan masyatakat, bangsa dan negara lebih penting dari segalanya.
Hal ini disampaikan Staf Ahli Gubernur bidang Kemasyarakatan dan SDM, Halim Daties, pada pembukaan diskusi publik ASEAN CoP dan pelatihan tangkal hoax di Provinsi Maluku, di lantai VII Kantor Gubernur Maluku, Selasa (5/6).
Menurutnya, upaya komprehensif untuk mencegah dan menangkal penyebaran berita hoax/bohong dalam kehidupan masyarakat, yakni melalui diskusi publik ASEAN ini.
Berita hoax sendiri, akunya, telah menjadi isu dan perbincangan hangat, bahkan telah menyasar hampir sebagian masyarakat.
Bahkan jika dicermati dengan seksama, tegasnya, justru orang-orang yang tidak bertanggungjawab mampu mengembangkan banyak sekali berita hoax/palsu yang maksud sengaja untuk memecah belah persatuan dan kesatuan anak bangsa.
Untuk itulah, terangnya, perlu dilakukan langkah-langkah komprehensif untuk mencegah dan menangkal peredaran serta penyebatan berita Hoax atau berita palsu di dalam kehidupan masyarakat.
Jika masyarakat berfikir kritis dan proaktif untuk mencari kebenaran atas berita tersebut, jelasnya, berita hoax atau berita palsu tidak akan terjadi dan berkembang.
”Oleh karena itu, marilah kita bijak dalam menggunakan internet, media sosial, situs jejaring online dan aplikasi chat lainnya,” tegasnya.
Sebelum menerima, menyebarkan (share) sebuah berita, terangnya, sebaiknya masyarakat meneliti dahulu kebenaran berita tersebut, sehingga tidak termakan dan memjadi penyebar berita hoax/palsu.
”Diharapkan kegiatan ini dapat berjalan dengan baik, serta dapat membangun pengetahuan dan kesepahaman bersama untuk mencegah dan menangkal penyebaran berita hoax atau berita palsu di Provinsi Maluku,” pungkasnya. (keket)