Oleh: Tony Rosyid, Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa
Kemarahan Prabowo nampaknya belum juga tuntas di arena debat. Di debat kedua capres, keluar dari mulut Prabowo kata-kata “menghasut, demi ambisi pribadi, dan lainnya. Tentu publik memahinya bahwa kara-kata itu ditujukan kepada personal Anies. Gak ada hubungannya dengan tema debat.
Berlatar belakang aktifis, ketua BEM, dosen dan juga rektor, Anies metesponnya dengan senyum. Bagi akademisi dan aktifis, debat sekeras apapun itu hal biasa. Makanan hari-hari. Selama itu masih berkaitan dengan materi debat, it is ok. Prabowo nampaknya off side. Bukan bicara tentang materi, tapi menyerang pribadi. Kata menghasut, demi ambisi pribadi, dan sejenisnya, tidak ada hubungannya dengan debat. Itu sangat personal.
Rupanya Prabowo pun belum juga puas. Di luar arena debat, capres yang diusung oleh Gerindra ini masih mengeluarkan kata-kata yang tidak sepantasnya. Muncul kata bodoh. Hewan saja berterima kasih, tapi ada manusia yang tidak bisa terima kasih, kata Prabowo dalam sambutannya di suatu acara. Meski tidak menyebut nama, tapi publik paham kemana arah cemoohanya itu.
Bawaslu bilang: cemoohan ini bisa dibawa ke ranah pidana. Tapi apa respon Anies ketika ditanya soal pidato Prabowo? “Matur Nuwun Pak”. Artinya “Terima kasih Pak”. Sesederhana itu.