Thomas Massie dari Partai Republik juga tidak hadir dalam sidang tersebut. Ia mengatakan dalam sebuah posting di X (sebelumnya Twitter) bahwa ia tidak ingin menjadi “pendukung” Netanyahu, dengan alasan bahwa pidato tersebut merupakan upaya untuk memperkuat “posisi politik domestik PM di Israel dan untuk meredakan pertentangan internasional terhadap perangnya.”
Netanyahu mengatakan bahwa ia berusaha untuk “menyampaikan kebenaran tentang perang yang adil” kepada Kongres, selama kunjungan pertamanya ke Washington sejak meningkatnya konflik Israel-Palestina.
Israel melancarkan invasi ke Gaza setelah serangan mendadak pada 7 Oktober oleh kelompok militan Hamas, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 250 lainnya. Namun, Israel telah menuai kritik internasional yang luas karena meningkatnya jumlah korban tewas dan krisis kemanusiaan yang semakin dalam di daerah kantong Palestina tersebut.
Pada awal Mei, Washington menunda pengiriman senjata ke Israel di tengah seruan agar Israel mengurangi serangannya terhadap Rafah, kota yang melindungi sebagian besar dari lebih dari dua juta penduduk Gaza.
Netanyahu mengatakan kepada anggota parlemen AS bahwa Israel tidak akan berhenti sampai mereka menghancurkan kemampuan militer Hamas, mengakhiri kekuasaannya di Gaza, dan membebaskan semua sandera yang disandera dalam serangan Oktober tersebut, seraya menambahkan: “Itulah arti kemenangan total. Dan kami tidak akan menerima apa pun yang kurang dari itu.”