Merawat Gerakan Perubahan

oleh -31 views

Oleh: Isa Ansori, Kolumnis dan Akademisi, Tinggal di Surabaya

Usai sudah perhelatan pilpres dengan kemenangan pasangan dukungan oligarki dan istana Prabowo – Gibran. Meski kita semua ada proses yang salah dan menodai demokrasi dengan ikut campurnya Presiden Joko Widodo. Tapi inilah kenyataan pahit dari sebuah harga demokrasi. Kenyataan di mana yang menang selalu ditentukan oleh banyaknya uang.

Pasangan Anies dan Muhaimin yang merupakan anak kandung reformasi yang membawa isu perubahan kini harus menelan pil pahit dengan kekalahan yang menyakitkan, kekelahan yang didesain untuk kalah oleh kelompok – kelompok mapan yang selama sepuluh tahun terakhir menikmati “perselingkuhan” kekuasaan dan pemilik modal. Lalu akan ke manakah gerakan itu, terkubur atau tetap dirawat ?

Baca Juga  Siklon Tropis 91S Terdeteksi, BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem Hingga 8 Desember 2024

Sebagai sebuah isu perubahan, gagasan yang dibawa oleh Anies adalah gagasan bagaimana mengembalikan Indonesia kembali pada rel kosntitusi, mengembalikan Indonesia sebagaimana cita – cita para pendiri bangsa yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945. Negara berkewajiban untuk mencerdaskan, menjamin ketertiban dan mempersatukan, mensejahterakan serta menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pada konteks saat ini, isu perubahan yang dibawah oleh Anies adalah simbol perlawanan terhadap upaya – upaya kekuasaan yang sedang membawa arah bangsa yang melanggar konstitusi, sehingga menjadi penting bagi siapapun yang mencintai NKRI memandang gerakan ini bukan hanya sebuah gerakan Anies, tapi ada nilai – nilai yang diperjuangkan, nilai tentang keadilan, nilai tentang persatuan dan nilai tentang tentang kemanusiaan yang selama diperjuangkan oleh para pendiri bangsa.

No More Posts Available.

No more pages to load.