Porostimur.com, Bula – Minimnya anggaran dan terbatasnya sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), mengakibatkan sampah di Tempat Pembuangan Terakhir (TPA), Kecamatan Bula Air, tidak bisa didaur ulang.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Lingkungan Hidup (DLH) Seram bagian Timur (SBT) Basri Wokanubun, di ruang kerjanya, Rabu (16/4/2025).
Dijelaskan, selain miskin pengetahuan tentang pengelolaan sampah, kabupaten berjuluk “Ita Wotu Nusa” itu juga terkendala dengan minimnya anggaran.
“Jadi sejauh yang kita paham adalah minimnya sumber daya manusia (SDM), sehingga itu yang menjadi kendala. Artinya kita mau peningkatan SDM, tapi yang pertama harus ada anggaran untuk ikut pelatihan, intens. Itu yang selama ini menjadi masalah. Akhirnya proses-proses daur ulang itu tidak pernah terjadi,” ujarnya.
Basri mengatakan, sejak kepemimpinan pemerintahan sebelumnya tidak ada yang menyoroti, sehingga pemerintah juga acuh tak acuh dengan kondisi sampah di daerah kawasan itu.
Padahal, kata dia, jika ada konsentrasi terhadap masalah sampah, maka bisa dipastikan pemerintah sebelumnya sudah ambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah tersebut.
“Kita alami sekarang ini, semua orang menyoroti, menjadi viral sehingga menarik perhatian. Coba dari awal mereka itu konsentrasi, mungkin pemerintahan sebelumnya sudah melakukan pembenahan-pembenahan, tapi karena tidak ada dan media juga tidak menyoroti sehingga akhirnya kita yang kena sekarang,” katanya.