Musim Peneduh Timur

oleh -28 views
Winter Landscape Corneliu Dragan-Targoviste. Sumber X-jmolinabaudou

“Lalu kenapa bapak saya ditangkap?”

“Pernah sekali waktu, saat kau masih jadi bayi mentah seingatku. Musim kemarau sangat panjang kala itu membuat tanaman di kebun-kebun rusak, gagal panen. Bahkan tanaman-tanaman hutan semisal durian, kenari, cengkih-pala daun-daunnya pun ikut rontok semua. Sumur-sumur kering. Lalu di masa sulit begitu macam, entah ada angin apa, tiba-tiba datang segerombolan orang-orang dari kota bahkan beberapa di antara mereka ada yang datang dari Pulau Jawa juga Sumatera. Masuk ke kampung kami menawarkan bantuan pipa-pipa paralon yang banyak sekali jumlahnya. Maka dengan pipa-pipa itu jua, untuk pertama kalinya kampung kami bisa dialiri mata air jauh dari tengah hutan sana.”

Baca Juga  Melepas Rindu, Ribuan Masyarakat Pelita Tandu Bupati Halmahera Selatan

“Bukan hanya itu Ima, orang-orang luar biasa itu juga membagikan kepada kami pupuk dan bibit tanaman gratis kepada para petani. Kail, jala, dan alat-alat pancing untuk nelayan juga dengan cuma-cuma. Setelahnya mereka juga berjanji beberapa bulan kemudian akan datang membawa bantuan yang sama. Setelahnya nama kami lalu didata, kami dibagi berdasarkan jenis pekerjaan, maka petani seperti kami dipilah kemudian masuk ke dalam suatu kelompok bernama BTI. Sedangkan orang-orang nelayan itu dikelompokkan ke dalam organisasi Serikat Nelayan. Dan bapakmu, Ima, dipilih menjadi ketua BTI di kampung kami. Maka tak heran kalau dia menjadi salah satu orang yang paling dicari aparat. Oleh aparat, BTI dianggap membahayakan bagi negara. Orang-orangnya ditangkap tanpa proses peradilan yang jelas” tutup Haji Bakar.

No More Posts Available.

No more pages to load.