Oleh: Tony Rosyid, Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa
Tidak terlalu mengagetkan jika Nasdem, PKB dan PKS akhirnya berkoalisi. Melalui tulisan maupun wawancara, berulangkali saya ungkapkan bahwa koalisi PKB dan Gerindra akan bubar. Tidak akan ketemu kepentingannya. PKB ingin Muhaimin atau Cak Imin jadi Cawapres. Sementara Gerindra melihat Prabowo dipasangkan dengan Cak Imin tidak nambah suara. Pemilih keduanya beririsan. Maka, peluang kalahnya akan sangat besar.
Soal ada yang ikut cawe-cawe, itu faktor sekunder, bukan primer. Faktor primernya: Prabowo cari pasangan yang mampu memperbesar peluang kemenangan. Prabowo melihat, itu tidak ada di Cak Imin Karena itu, beberapa bulan lalu saat On Air di salah satu radio swasta saya katakan: 1000% pasangan Prabowo-Cak Imin tidak terwujud. Ini jika kita mengacu pada situasi normal. Sekali lagi, ini analisis ilmiah, berbasis pada variabel-variabel yang ada. Bukan ramalan dukun.
Anies dan Cak Imin bisa bertemu karena keduanya saling membutuhkan. Cak Imin butuh posisi sebagai cawapres. Pertama, menjadi cawapres itu adalah mimpi lama Cak Imin. Kedua, ini juga amanat dari para ulama yang berada di belakang PKB. Ketiga, memilih Anies Baswedan adalah paling besar peluangnya untuk menang.