Oleh: M. Isa Ansori, Kolumnis dan Akademisi, Tinggal di Surabaya
Tanggal 20 Oktober 2024 akan menjadi babak baru dalam sejarah politik Indonesia. Di hari itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan secara resmi menyerahkan kekuasaan kepada Prabowo Subianto. Momen ini tampaknya menandakan berakhirnya perjalanan politik Jokowi yang penuh lika-liku selama dua periode.
Namun, di balik formalitas serah terima tersebut, bayang-bayang ancaman tak hanya mengintai Jokowi, tetapi juga keluarganya dan bahkan juga para kroni dan antek – anteknya, sebuah ancaman yang kini datang dari akun media sosial misterius bernama Fufufafa.
Akun ini, yang diduga kuat terkait dengan Gibran, putra sulung Jokowi, tidak hanya memuat hinaan terhadap Prabowo, tetapi juga muatan yang dianggap tak pantas dan bahkan berpotensi pornografi. Di dunia politik yang keras, skandal semacam ini bisa menghancurkan nama besar dengan cepat, terutama ketika sosok yang diserang adalah presiden terpilih yang segera mengambil alih kekuasaan.
Dugaan Skandal dan Dinasti yang Goyah
Dinasti politik Jokowi selama ini tampak kuat dan kokoh, dibangun dengan hati-hati melalui karier politik Gibran sebagai Walikota Solo dan usaha Kaesang di dunia bisnis serta media sosial. Namun, skandal akun Fufufafa ini seakan mengguncang fondasi yang sudah dibangun. Bagaimana nasib Gibran ketika masa depan politiknya yang dijaga dengan cermat terancam oleh sebuah akun anonim yang kini menyeret namanya?