Natal dan Eksotisme Rempah

oleh -456 views

Rempah-rempah bertahan lama di gereja-gereja Timur. Gereja Koptik hingga abad ke-13 masih menggunakan minyak olesan berdasarkan Kitab Keluaran, dengan tambahan pala, cengkeh dan kapulaga.

Menurut risalah kontemporer Koptik mengenai liturgi oleh Ibnu Kabar, The Luminary of Church Services, minyak digunakan oleh para rasul dibuat berdasarkan resep yang diberikan Tuhan untuk Nabi Musa, dengan tambahan gaharu untuk mengenang rempah-rempah yang dibawa ke makam Kristus oleh Nicodemus dan Yusuf dari Arimathea.

Rempah-rempah menjadi ciri khas orang Kristen, kata pakar teologi Origen (185-253 M) dalam Exhortation of the Martys, ia mengklaim bahwa ciri utama yang membedakan seorang pagan dengan seorang Kristen adalah kehadiran dupa di altar rumahnya.

Baca Juga  Gelar Forum RKPD 2026, Pj Sekda Halbar: Sinergi dan Kolaborasi Lintas Sektor Sangat Dibutuhkan

Tradisi Koptik menyebutkan bahwa para rasul meracik minyak tersebut “di ruang atas”, yang lalu mereka bawa ke empat penjuru bumi dalam misi penyebaran agama mereka.

Di masa Ibnu Kabar, persediaan baru dibuat secara rutin dengan menggunakan sisa-sisa dari persediaan lama, sehigga dipercaya bahwa minyak yang digunakan gereja Koptik masih mengandung sebagian rempah-rempah yang telah dioleskan kepada Kristus sendiri. Gereja Rusia juga masih menggunakan rempah-rempah dalam minyak sucinya.

No More Posts Available.

No more pages to load.