Natal dan Eksotisme Rempah

oleh -456 views

Perjanjian Lama menyatakan “Tidak ada lagi limpahan rempah-rempah seperti yang dihibahkan Ratu Sheba (Ratu Bilqis) kepada Raja Salomo” (1 Raja-raja 10:10).

Salah satu “rempah” yang bernilai tinggi dalam persembahan itu selain emas dari Ofir adalah kayu cendana terbaik (1 Raja-raja 10:11). Ofir diyakini adalah gunung Talamau di Sumatera Barat yang dahulu bernama gunung Ophir yang dalam bahasa Sanskerta pulau Sumatera disebut Swarnadwipa alias pulau emas dimana kapal-kapal Raja Salomo mengangkut emas dari sana setiap tiga tahun sekali. Demikian pula kayu cendana terbaik yang hanya terdapat di Timur (kepulauan Nusatenggara).

Pulau emas juga identik dengan Papua yang pada tahun 1528, armada Spanyol pimpinan Kapten Alvaro de Saavedra dalam pelayaran dari Tidore ke Meksiko melewati pantai utara Papua dan menyebut pulau itu Isla de Oro, pulau emas.

Baca Juga  113 Rumah Desa Tahafo dan 84 Rumah Desa Togola Sanger Terendam Banjir

Rempah (Spice) di masa lalu tidak seperti yang didefinsikan zaman kini, hanya seputar akar, kulit, batang, daun, bunga dan biji. Definsi rempah di masa lalu terdapat dalam undang-undang abad ke-6 dari suku Franka, Visigoths dan Alamannia menyebut spicarium, sebuah gudang penyimpanan barang-barang bernilai tinggi.

Di masa itu kata species secara signifikan menandakan sesuatu yang bernilai sangat sangat tinggi, istimewa, siap didistribusikan dan umumnya datang dengan jumlah yang sedikit, berbeda dengan komoditas komersil biasa atau borongan.

No More Posts Available.

No more pages to load.