Natal dan Eksotisme Rempah

oleh -426 views

“Emas dari Arab, rempah dari Sabaea
Dan setanggi; senjata baja dari Scythians.
Ditempa dengan sempurna; minyak dari pohon-pohon palem yang permai
Uang tumbuh di tanah subur Babilonia;
Batu mulia dari Nil, sutera merah tua dari Cina;
Anggur Prancis, serta kulit musang, bajing dan cerpelai dari pulau nun jauh di sana, tempat tempat tinggal orang-orang Russ dan Norse.”

Jauh sebelum Nabi Sulaiman, Nabi Adam dan Siti Hawa berada di kebun rempah yang membuat mereka mabuk-kepayang lalu tergoda untuk berbuat dosa. Semua orang sepakat bahwa rempah-rempah memiliki rasa sensualitas tinggi, namun yang menjadi perdebatan adalah apakah hal ini baik atau buruk. Rempah-rempah berbau khas surga, namun pada saat yang sama ia memberi dorongan munculnya hawa nafsu; hasrat yang tak terkendalikan yang membawamu ke neraka.

Baca Juga  Baca Doa ini Agar Selamat Dunia dan Akhirat dalam Mencari Rezeki

Dalam puisinya tentang perang saudara yang mengakhiri Republik Romawi, Lucan (39-65 M) menekankan aroma dekadensi yang membayangi jamuan makan malam Cleopatra untuk Julius Caesar, gambaran kebusukan oriental dan perbuatan asusila yang dilakukan di sofa dengan latar belakang Sungai Nil yang teduh.

Dalam istananya yang berlapis emas, Cleopatra menyajikan segala bentuk kemewahan kepada tamunya dan tanpa malu-malu menunjukkan lekuk tubuhnya dalam balutan busana sutera (selera rendah zaman dulu!); kenikmatan, seperti kata Lucan, yang tidak pernah dilihat sebelumnya oleh serdadu Romawi yang lugu. Mereka pun takluk oleh pesona Timur.

No More Posts Available.

No more pages to load.