Natal dan Eksotisme Rempah

oleh -456 views

Jalur kedua menelusuri jalur yang dulu pernah dilalui armada Roma, yang sebagian besar kendalinya saat ini berada di bawah kekuasaan Arab. Dari Malabar, rempah-rempah dibawa melintasi Samudera Hindia mengelilingi tanduk Afrika dan naik ke utara, ke arah Laut Merah. Sebagian muatan diturunkan di pelabuhan Laut Merah di Jeddah.

Rempah yang tidak dibawa melalui jalan darat, akan dibawa mengikuti rute lama bangsa Romawi menuju pantai barat di Laut Merah, dimana muatan lalu dibawa melalui jalur darat menuju sungai Nil dan akhirnya dikirim ke hilir untuk pembayaran pajak, penjualan dan pengiriman kembali di Kairo sebelum akhirnya mencapai Mediterania di Alexandria. Dari manakah asal pala, cengkeh, getah gaharu (mur), cendana, bulu burung cenderawasih, emas, batu akik, dan semua kemewahan itu kalau bukan dari Timur?

Baca Juga  Cabuli Belasan Santriwati, Walid Lombok Resmi Jadi Tersangka

Orang-orang Islam masih mempertahankan rempah-rempah dalam prosesi keagamaan dan upacara-upacara suci. Nabi Muhammad adalah mantan pengendara unta dan anggota karavan dagang ke Siriah, wilayah kekuasaan Bizantium (Romawi). Di sana ia bertemu dengan seorang pendeta Nasrani, Buhaira yang memberi kesaksian dan nubuwat kenabiannya.

Nabi terakhir ini berasal dari Mekkah, pusat pemujaan kuna yang kekuatan komersialnya terbentuk dari posisi strategisnya di tengah rute karavan Arab – yang, diantaranya membawa dupa dan dan rempah-rempah dari Yaman. Yaman sebagai negeri yang bersebelahan dengan Punt (Somalia, Eritrea, Jibouti termasuk sebagian Ethiopia kini) adalah wilayah kekuasaan Ratu Sheba yang menerima pasokan rempah-rempah dari Timur.

No More Posts Available.

No more pages to load.