@Porostimur.com | Jakarta : Siapa tim yang paling ditunggu permainannya dalam tiap edisi Piala Dunia? Mungkin, nama Brasil akan muncul dalam top of mind responden. Brasil, tim tersukses dengan lima kali juara Piala Dunia, bakal memulai petualangannya pada Senin (18/6/2018) dini hari WIB nanti.
Mereka akan memulai langkah untuk mengejar gelar keenamnya dengan melawan Swiss di babak Grup E. Secara materi tim, Brasil jelas diunggulkan. Mulai dari kiper hingga striker, Tim Samba memiliki pemain-pemain yang bermain di klub elite Eropa.
Khusus pertandingan ini, laman Fivethirtyeight memprediksi, Brasil akan memenangkan pertandingan dengan kemungkinan hingga 52 persen. Sedangkan Swiss hanya 15 persen. Sisanya, imbang.
Bahkan, laman Gracenote (H/T BBC) mengatakan, peluang Brasil untuk lolos dari fase Grup E, hingga 90 persen.
Dari 23 bintang yang dibawa, nama Neymar tentu menjadi pemain yang paling bersinar. Harga ketika dia dibeli PSG dari Barcelona, 222 juta (Rp3,51 triliun), menjadi bukti sahih. Beda dengan Lionel Messi yang kerap tampil melempem kala membela Argentina, Neymar terhitung konsisten.
Masalahnya, kondisi Neymar kini belum begitu fit. Ia cedera saat melakukan latihan pada Sabtu kemarin. “Neymar belum 100 persen fit,” ucap pelatih Brasil, Adenor Leonardo Bachi, biasa disapa Tite, kepada ABC.
“Namun, secara psikis, dia sangat istimewa. Kecepatannya sangat impresif. Meski belum benar-benar fit, dia cukup ok untuk bermain baik.”
Namun, Brasil patut waspada dengan Swiss. Pasalnya, mereka kerap tersandung saat berhadapan dengan negara Eropa Tengah itu. Dari delapan pertemuan kedua tim di sejumlah kesempatan, Brasil hanya menang 3 kali, imbang 3 kali, dan kalah 2 kali.
Dan, salah satu yang menjadi kabar menggembirakan bagi Swiss adalah kembalinya Granit Xhaka dari cedera. Selain itu, Xherdan Shaqiri juga siap tempur.
Pelatih Swiss, Vladimir Petkovic sadar, untuk mencuri poin minimal satu dari Brasil, timnya harus bermain realistis. Tidak perlu sepak bola indah. “Kami ke sini tidak untuk membuat pertandingan indah, tapi untuk menang,” ucap Petkovic, dikutip dari BBC.
Di pertandingan lain Grup E, Serbia bakal menghadapi Kosta Rika. Ini adalah kali kelima Kosta Rika tampil di Piala Dunia dengan capaian lumayan: dua kali lolos ke babak kedua. Dan, wakil zona CONCACAF itu memiliki catatan baik di laga pembuka Piala Dunia, yakni menang tiga kali di empat keikutsertaan terakhir mereka.
Lawannya, Serbia, bisa dibilang sebagai “pemain baru” di Piala Dunia. Sebenarnya, dalam sejarah kompetisi itu, mereka sudah 12 kali ambil bagian. Akan tetapi, jumlah tersebut termasuk saat mereka masih menjadi satu bersama Yugoslavia dan Serbia Montenegro.
Sedangkan kala menjadi Serbia, mereka baru sekali ikut, yakni pada 2010–2014 mereka tak lolos. Bila di dua perhelatan itu sosok Dejan Stankovic dijadikan andalah Serbia, kini tumpuan itu jatuh ke tangan Nemanja Matic, Sergej Milinkovic-Savic dan Dusan Tadic.
Namun, kemungkinan mereka untuk memenangkan pertandingan kali ini mencapai 49 persen; berbanding Kosta Rika 23 persen, dan imbang 28 persen.
“Jika kami bermain dengan potensi kami, dan percaya kepada diri sendiri seperti yang kami lakukan tiga minggu terakhir, kami dapat melakukan sesuatu,” ucap Aleksandar Kolarov.
Grup F
Stadion Luzhniki di Kota Moscow, Rusia, bakal menjadi saksi langkah pertama Jerman untuk mempertahankan status mereka sebagai juara bertahan Piala Dunia, Minggu (17/6/2018) malam WIB. Mesut Ozil dkk. bakal menghadapi Meksiko di pertandingan tersebut.
Ini bukan sekali atau dua kali kedua negara bertemu di lapangan hijau. Sepanjang sejarah, Jerman dan Meksiko sudah 11 kali bersua: enam kemenangan untuk Jerman, 5 imbang, dan Die Manschaft hanya kalah sekali.
Sebagai juara bertahan, pun peringkat satu dunia dan dari sisi sejarah tadi, tentu Jerman diunggulkan untuk meraih kemenangan dalam pertandingan tersebut.
Situs Fivethirtyeight memprediksi, kemungkinan Jerman menang mencapai 63 persen, kalah 15 persen, dan imbang 22 persen. Gracenote (H/T BBC) lebih murah hati lagi memprediksi Jerman: kemungkinan dari Grup F mencapai 79 persen.
Terkesan berlebihan? Bisa iya bisa tidak. Namun, bila melihat sepak terjang mereka di dua Piala Dunia sebelumnya, kinerja Jerman memang membaik: peringkat 3 di 2010 dan juara di 2014.
Di babak kualifikasi Piala Dunia 2018, mereka juga membukukan 10 kemenangan dari 10 laga. Catatan lain, pasukan Joachim Loew mencetak 43 gol dari 21 pemain berbeda. Artinya, siapapun dan dari posisi mana pun, Jerman tetap menakutkan bagi lawan-lawannya.
“Semua di skuat ini adalah pemain elite dan kepercayaan diri kami semua berasal dari memenangkan sesuatu yang besar sebelum kita memulai turnamen,” ucap gelandang serang Toni Kross.
Di sisi lain, pada perhelatan kali ini, pelatih Meksiko, Juan Carlos Osorio, bakal mengandalkan para pemain berpengalaman. Setidaknya, ada 13 pemain Los Tricolores yang memiliki jumlah penampilan di timnas lebih dari 50.
“Hari ini, kami memiliki pemain yang bisa bermain di beberapa posisi dan mereka melakukannya dengan baik. Ini memberikan kami banyak kemungkinan dengan plan B, bahkan C,” ucap Osorio. (web)