Porostimur.com, Langgur – Peningkatan produksi rumput laut di Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) tidak berbanding lurus dengan harga komoditas ini.
Rumput laut yang sempat menjadi primadona perekonomian di Malra, kini mengalami penurunan harga yang sangat drastis.
Pembudidaya kini harus pasrah dengan nilai jual yang semakin merosot. Banyak yang mengeluhkan fluktuasi harga yang terjadi, namun hingga saat ini belum ada solusi nyata untuk mengatasinya.
Merespon hal tersebut, Ketua Tim Asistensi Pemkab Malra Nikodemus Ubro yang juga mantan Kepala Dinas Perikanan mengemukakan, kehadiran pabrik pengolahan rumput laut akan menjamin kestabilan harga.
Dengan kehadiran pabrik, harga jual rumput laut tetap terjaga, dengan harga yang pantas diterima masyarakat,” ujarnya, usai mendampingi Pj Bupati Malra Samuel Huwae mengunjungi pabrik rumput laut, di Ohoi Letvuan, Rabu (11/12/2024).
Menurutnya, untuk harga ambang batas bawah rumput laut tetap akan diusahakan Pemda agar tidak turun dari angka Rp. 12 ribu.
“Biasanya kan namanya komoditas akan berlaku harga pasar, tetapi apapun Pemda akan berusaha menekan agar tidak turun lebih murah,” cetusnya.
Tentunya, jika harganya tetap sepadan akan memberikan motivasi bagi masyarakat untuk tetap berusaha.
