Panglima Perang Bani Umayyah Diabadikan Jadi Nama Selat, Ini Sosoknya

oleh -34 views
Thariq bin Ziyad beserta 7000 orang pasukan menyeberangi Selat Gibraltar pada tahun 711. Ilustrasi: Ist

Salah satu strategi taktis paling legendaris dari Thariq bin Ziyad adalah pembakaran kapal-kapal yang digunakan untuk membawa pasukannya ke Andalusia. Keputusan ini diambil untuk membakar semangat juang para prajuritnya, yang sempat dilanda rasa takut dan keraguan.

Dengan kapal-kapal yang dibakar, Thariq bin Ziyad menghilangkan semua kemungkinan mundur, membuat pasukannya hanya memiliki dua pilihan: menang atau mati sebagai syuhada. Langkah ini tidak hanya membangkitkan keberanian pasukan, tetapi juga memastikan fokus mereka pada tujuan utama, yaitu menaklukkan Spanyol.

Di musim semi pada 711 M, sekitar bulan Juli, Thariq bin Ziyad berdiri di Pegunungan Calpe, yang pada masa itu masih disebut Gunung Hollow oleh penduduk setempat. Dari lokasi ini, ia mengatur strategi berikutnya untuk menggempur pertahanan musuh dan memperluas wilayah kekuasaan. Gunung yang menjadi saksi perjuangan ini akhirnya dikenal sebagai “Gunung Penaklukan” atau Jabal Al-Fath yang lebih popular dengan sebutan gibraltar.

Baca Juga  Hadiri Peringatan HUT Baznas Ke-24, Ini Harapan Pj. Wali Kota Ambon

Penaklukan Andalusia

Penaklukan Andalusia oleh Thariq bin Ziyad dimulai dengan pergerakan pasukan Muslim mendarat di Jabal Thariq, yang kini dikenal sebagai Gibraltar. Dari lokasi strategis ini, Thariq bin Ziyad melanjutkan perjalanan ke Jazirah Al-Khadra’ (Green Island), ia berhadapan dengan pasukan Kristen yang melindungi wilayah tersebut.

No More Posts Available.

No more pages to load.