@Porostimur.com | Ambon : Beratnya medan yang harus dilalui, tidak mengurangi rasa kepedulian Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI Suko Pranoto, akan kesulitan yang sedang dihadapi masyarakat di sekitarnya.
Pranoto beserta rombongan meninjau langsung lokasi pengungsian Suku Mausu Ane di Dusun Siahari, Desa Morokay, Kecamatan Seram Utara Timur-Kobi, Kabupateng Maluku Tengah (Malteng), Jumat (27/7).
Rilis berita yang diterima wartawan dari Penerangan Kodam (Pendam) XVI/Pattimura, menyebutan saat melakukan peninjauan ke lokasi ini, Pranoto didampingi Danrem 151/Binaiya, Asisten Operasi, Asisten Teritorial dan Kasdam XVI/Pattimura.
Peninjauan langsung oleh Pangdam dan rombongannya ke lokasi ini, diawali dengan perjalanan udara dengan menggunakan Heli Bell 412 EP selama kurang lebih 30 menit dan tiba di Desa Morokay.
Pranoto bersama rombongan kemudian disambut Dandim 1502/Masohi, Pabung Kab.SBT Kodim 1502/Masohi, Danramil 1502-05/Wahai, Camat Seram Utara Timur Kobi, Kasi PSKBA Dinsos Kabupaten Malteng, Kasi PSKBA Dinsos Provinsi Maluku, Perwakilan Kemsos RI dan Kadus Siahari Desa Morokay.
Setelah melanjutkan perjalanan darat melintasi jalan beraspal sepanjang 2 km, maupun jalan berbatu sejauh 8 km hingga melintasi sungai sepanjang 3 km, Pranoto beserta rombongan kemudian melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki selama 10 menit dan tiba di lokasi camp di Dusun Siahari.
Bantuan kemanusiaan yang diberikan Pangdam beserta rombongan antara lain 47 paket sembako, 4 rol terpal, 12 kaleng biskuit, 10 kardus Imukal, 2 kardus ransum serta 10 Kardus air mineral.
Sementara rombongan dari Kodim 1502/Masohi dan Satuan Brigif 27/Nusa Ina juga memberikan bantuan berupa 20 karung beras, 15 kardus mie instan, 7 karung pakaian layak pakai, 1 box kompor lapangan dan peralatan masak.
Selain bantuan dari TNI-Polri, Pemda Malteng, Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH), Dinsos Pemprov Maluku, Dinsos Kabupaten Malteng, Madrasah Aliyah Nurul Hudah-Kobi juga memberikan bantuan berupa bahan makanan, peralatan masak, peralatan makan, selimut, pakaian layak pakai dan sembako.
Saat kesempatan tatap muka digelar, salah satu anak asli Suku Mausu Ane, Semi, diberikan kesempatan memberikan pengarahan dan pengalamannya berbaur di lingkungan baru, sehingga bisa menjadi salah satu tenaga kerja pada Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Malteng.
Menggunakan bahasa asli, Semi juga berusaha meyakinkan dan memberikan pemahaman kepada mereka tentang pentingnya arti keterbukaan dengan masyarakat luar.
Selain berkesempatan melakukan tatap muka, Pranoto beserta rombongan juga berkesempatan makan siang dan bercengkrama bersama masyarakat Suku Mausu Ane.
”Kedepan kita harus selalu mendekati, mengajak dan mengenalkan kepada mereka bahwa selama ini ada masyarakat yang tinggal di kampung-kampung yang lebih layak, sehingga pikiran mereka menjadi terbuka,” pungkasnya. (pt-02)