“Tentunya dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasioanal Provinsi Maluku Utara, mengapresiasi masyarakat Kelurahan Tomalou yang telah membuat rekor MURI ini bisa dicapai,” ungkapnya.
Dalam pencapaian rekor muri ini, Herdianto bilang, sebelumnya kami mengagendakan makan ikan sebanyak 11.000 ton, karena sangat besar sehingga dikwatirkan ikan tidak bisa makan.
Sebagai landasan untuk makan ikan 26.000 tusuk sate yang masuk dalam rekor muri dunia, karena kami mengunjungi Mesum Muri Indonesia untuk melihat dan melist, mana yang bisa dipecahkan rekornya, sehingga dipilihlah sate ikan terbanyak.
“Kalau rekor awal 23.000 sekian, kemudian dinaikan 26.000 tusuk sate ikan dari Museum MURI dengan capai 2 sampai 3 ton ikan,” jelasnya.
Menurutnya, di beberapa bulan lalu dari BPJN sudah merayakan hari BPR dan pada 20 Desember 2023 mendatang nanti, kembali merayakan hari jalan. Maka dari itu, dengan adanya Hari Nusantara ini, kami medukung sebagai bakti.
“Ketika ditanyakan tentang usulan dari masyarakat Kelurahan Tomalou terkait dengan blank water, nanti saya sampaikan ke wilayah SDM,” pungkasnya. (Mansyur Armain)
Simak berita dan artikel porostimur.com lainnya di Google News