
“Kebanyakan material tersebut adalah konten video infografik yang menunjukkan kinerja yang dilakukan pemerintah di papua,” ujarnya.
“Atau soal dana yang digelontorkan untuk membantu pelajar Papua dan bagimana warga Papua menghromati bendera Indonesia dan bangga sebagai bagian dari Indonesia.”
Meski ia tidak mengatakan akun-akun bot ini dibuat pemerintah Indonesia, tapi menurutnya jaringan ini memiliki agenda, yakni mendukung pemerintah Indonesia.
“Mereka mencoba memutarbalikkan kenyataan apa yang sebenarnya terjadi di Papua.”
Yang membuat menarik bagi Benjamin adalah beberapa konten menggunakan Bahasa Inggris dan banyak dari akun-akun Twitter tersebut baru dibuat dalam tiga bulan terakhir.
Pemerintah Indonesia sebelumnya telah menuduh adanya keterlibatan pihak asing terkait kerusuhan di Papua dan empat warga Australia telah dideportasi karena dianggap telah ikut unjuk rasa, meski tak ada bukti kuat.
“Jadi saat jurnalis independen ingin tahu soal apa yang terjadi di Papua lewat Twitter dengan kata kunci ‘West Papua’, maka yang ditemukan adalah betapa hebat dan baiknya pemerintah Indonesia terhadap warga Papua.”
Benjamin mengatakan ia sengaja menyampaikan penyelidikannya lengkap dengan langkah-langkah cara melakukannya, termasuk di situs Bellingcat.