Per 4 Juni 208, ekspor Maluku capai US$ 4,4 juta

oleh -14 views

@Porostimur.com | Ambon : Mematangkan dan mewujudkan rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku untuk mengembalikan kejayaan ekspor dari Maluku, berbagai instansi terkait sudah dikoordinasikan Gubernur Maluku dalam pertemuan yang digelar 9 Januari 2018.

Dimana, guna merealisasikan rencana tersebut, dua kali pertemuan pun digelar dengan melibatkan instansi yang berkepentingan seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Maluku, Bea dan Cukai, maupun PT Pelindo.

Hal ini ditegaskan Kepala Dinas (Kadis) Perindag Provinsi Maluku, Elvis Pattiselano, kepada wartawan, di Ruang Rapat Lantai II Disperindag Maluku, Jumat (8/6).

”Kami diminta bersama dengan kadis perikanan untuk memprakarsai pertemuan-pertemuan dan membentuk tim-tim kerja percepatan ekspor di Maluku. Saat itu, dua kali kami melakukan rapat yang dipimpin langsung oleh Gubernur Maluku dan difasilitasi oleh Bea Cukai. Dan yang terakhir difasilitasi lagi oleh Pelindo. Dan kita sepakat untuk launching kesepakatan bersama pelayanan ekspor 247. Kami menggagas itu 24 jam dalam 7 hari seminggu, tanpa libur. Jam berapapun ekspor-impor tetap dilakukan, kami instansi yang berkaitan dengan ekspor siap melayani,” ujarnya.

Baca Juga  429 PPPK Pemkab Maluku Tenggara Tahun 2024 Ikut Tes Psikologi

Kesepakatan lintas instansi ini, akunya, kemudian dituangkan dalam bentuk kerjasama yang ditandatangani pada bulan Maret, April dan Mei 2018.

Hasilnya, jelasnya, dalam kurun 3 bulan kemarin telah terjadi ekspor hingga tanggal 4 juni 2018.

”Sampai saat ini ekspor yang telah kami awasi bersama telah menjalankan ekspor selama 76 kali dalam jangka waktu 3 bulan. Nilai ekspor sampai saat ini kurang lebih 4,44 juta USD, dengan negara tujuan adalah Jepang yang terbanyak, kemudian Amerika, Los Angeles, Singapura dan Australia.

Menurutnya, komoditi ekspor masih terbatas pada perikanan, terutama tuna, baik tuna fresh, tuna foild, tuna olahan yang diekspor beku dan dikirim lewat pelabuhan Ambon-Amerika-Jepang-Vietnam.

”Target pesimis kita di tahun 2018 ini adalah 7,8 juta USD. Target objektifnya tembus 10 juta USD, kami berharap demikian. Kita juga sudah melakukan ekspor dari luar. Yang di ekspor adalah ikan hidup ke China dan sudah dilakukan oleh kapal laut TPID. Sudah dilakukan ekspor di Bea Cukai Tual. Kerja tim bersama, bukan hanya Disperindag saja. Hanya, Dinas Perindag sebagai koordinator saja dan kami terus melakukan koordinasi bersama-sama teman-teman. Walaupun banyak masalah yang terjadi kami sering melakukan koordinasi,” pungkasnya. (febby sahupala)