Oleh: Muhammad Chirzin, Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Salah seorang anggota grup WA curhat: Kami kecewa berat dengan pernyataan SP NasDem. Anggota lainnya menaggapi. Kalau mendengar politisi berbicara, jangan hanya mendengarkan apa yang disampaikan/diucapkan. Tapi dengarkan juga baik-baik dan cermat apa yang tidak dikatakannya.
Jadi, saya masih menganggap, NASDEM akan bersetuju dengan Hak Angket bilamana PDIP memeloporinya sesuai apa yang diinisiasi oleh Pak Ganjar. Bila itu terjadi, maka partai yang lain termasuk NASDEM insya Allah akan ikut juga. Itu yang bisa saya tangkap dari situasi saat ini.
Turut berdukacita sedalam-dalamnya atas matinya api demokrasi di negeri yang tercinta ini, di usianya yang begitu pendek. Demokrasi ini lahir dari rahim era reformasi sebagai pilihan bersejarah bangsa Infonesia sendiri tanpa didikte oleh bangsa mana pun pada 26 tahun lalu.
Demokrasi ini lahir karena telah ditebus dengan harga yang amat mahal lewat Tragedi Semanggi 1, Tragedi Trisakti, Tragedi Semanggi 2, dst. Kini bangsa Indonesia tengah berada di depan pintu gerbang negara baru, negara gagal…
Ya Allah, anugerahkan kepadaku ketenangan untuk menerima hal-hal yang tidak dapat kuubah, keberanian untuk mengubah hal yang bisa kuubah, dan kearifan untuk mengetahui perbedaannya.