Porostimur.com, Halteng – Perempuan Pesisir Halmahera menggelar diskusi dengan tema “Ruang Hidup dan Perempuan Pesisir Halmahera” pada 26 Oktober 2024 malam.
Diskusi ini merupakan kolaborasi dari Jurnalis Rakyat Maluku Utara, Tempo Witnes, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Ternate, Walhi Maluku Utara, Save Sagea, Fakawele, dan sekolah perempuan Pesisir Halmahera yang berlangsung di Kedai Woekla, Desa Sagea, Kecamatan Weda Utara, Kabupaten Halmahera Tengah.
Sebenarnya, tema ini mengingatkan kita tentang pentingnya menjaga ruang hidup sebagai satu kesatuan antara manusia sebagai makhluk hidup dengan alam.
“Beberapa tahun belakangan ini, terjadi polusi udara yang membahayakan bagi masyarakat terutama perempuan dan anak akibat aktivitas pertambangan maupun pabrik pengolahan bijih nikel yang berada di dekat sana. Belum lagi Sungai Sagea menjadi sangat keruh tak biasanya. Keruhnya sungai ini akibat eksploitasi kawasan hutan di hulu sungai oleh aktivitas pertambangan,” ucap Koordinator Perempuan Pesisir Halmahera, Rifya Rusdi, Minggu (27/10/2024).
Dalam diskusi ini pula, ada pameran foto tentang kehidupan sosial masyarakat yang berfokus kepada kehidupan dan keseharian masyarakat Sagea yang terdampak langsung Proyek Strategis Nasional ( PSN) dan Hilirisasi Nikel PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) yang ditetapkan mantan Presiden Joko Widodo.