Peringati Hari Ibu, SALIMAH Tikep Bikin Lomba Cipta dan Baca Puisi Bahasa Tidore

oleh -131 views

Porostimur.com, Tidore – Pimpinan Daerah Persaudaraan Muslimah (Salimah) Kota Tidore Kepulauan memperingati Hari Ibu pada 22 Desember 2022 yang bertajuk ” Perempuan Berdaya Indonesia Maju” pada Minggu (25/12/2022).

Dalam Hari Ibu itu, dikemas dengan lomba cipta dan baca puisi dengan bahasa Tidore yang melibatkan siswa-siswi SMA di Kota Tidore Kepulauan.

Ketua Muslimah Kota Tidore Kepulauan, Rosmina Salim dalam penyampainnya, lomba dalam peringati Hari Ibu ini, kita melibatkan 20 peserta, tetapi yang lolos sebanyak 10 orang.

Partisipasi para siswa-siswi dalam lomba baca puisi dalam bahasa Tidore ini, sebelumnya sudah dilaksanakan lewat pengiriman naskah puisi yang dibacakan menggunakan vidio, kemudian dikirimkan kepada panitia untuk diferivikasi.

Dari hasil verifikasi itu, kata Rosmina, hanya 10 orang peserta dinyatakan lolos untuk dibacakan ulang dihadapan dewan juri.

Rosmina menjelaskan, organisasi Salima yang menghimpun perempuan muslimah ini, banyak melakukan kegiatan yang salah satunya membuka lapak baca di pantai Tugulufa.

Tidak sebatas sampai disitu, kata Rosmina, kita akan menggelarkan lapak baca krmbali nantinya. Hal tersebut, karena beberapa bulan lalu, Pantai Tugulufa baru perbaiki oleh Pemerintah daerah dan saat ini telah sudah selesai.

Pada peringati Hari Ibu kali ini, bahasa Tidore dalam pandangan kami sudah mulai hilang. Mengapa, disebabakan anak-anak muda saat iini sudah jarangan menggunakan bahasa Tidore.

Baca Juga  Danpas Brimob 3 Kunjungi Maluku dan Papua

Apalagi dalam era perkembangan saat ini, sudah masuk pada literasi digital. Tentunya kita dengan mudah mendapatkan informasi yang cepat.

“Insyah Allah dengan ilmu literasi, perempuan mampu berdaya dengan bermitra dengan berbagai pihak, baik Perpusatakaan daerah maupun komunitas literasi”

Disarankan dari salah satu pegiat Literasi Rian Kamary, kata dia, kita akan berencana membukkan buku dengan bahasa Tidore dan Indonesia.

Ketua Pengurus Wilayah Salimah, Nya Patty mengatakan, Salimah sudah melakukan program yajg lebih diarahkan pada peningkatan perempuan sebagai madrasyah pertama untuk mendidik generasi menjadi pemimpin yang sekarang.

Di era digital saat ini, dia bilang, kepada orang tua harus mempunyai pengetahuan dan edukasi sehingga anak-anaka nantinya tidak terjebak pada informasi yang membuat masa depan berhenti.

Baca Juga  Tim Wasops Mantap Brata Itwasum Polri Kunjungi Kantor KPU dan Bawaslu Maluku

“Hari Ibu yang digelarkan di tahun ini, bukan sekedar mengenang atau membahagiakan ibu kita saja. Namun, ibu harus dimaknai secara luas dengan meningkatkan kualitas dirinya maupun perempuan di indonesia maupun di Kota Tidore Kepulauan untuk membimbing generasi ke depan lebih baik lagi,” paparnya.

Maka dari itulah, organisasi Salimah dari Pusat sampai di daerah telah melaksanakan kegiatannya dengan tujuan miningkatkan kualitas perempuan yang telah dilaksanakan pada saat ini.

Dari delapan program kepedulian yang ada di Salimah, dibuat demi kepentingan masyarakat.

“Intinya, kegiatan yang dilaksanakan dari Salimah daerah ini, lebih membudayakan minat baca dan berliterasi,” ungkapnya.

Sementara pegiat literasi dan penulis buku, Rian Kamary menututurkan, ia memulai mengenalkan literasi sejak 1992. Untuk itu, kita butuh melakukan arsip sebagai bahan untuk membuat sebuah buku.

Baca Juga  Pesawat Caravan Daby Air Tergelincir hingga Tabrak Bukit di Intan Jaya

“Pentingnya arsip yang dicatatat hari ini, maka tolong diarsipkan. Misalnya, kapal Spanyol yang datang di Tidore karena pentingnya catatan Magelhens dengan 1 lembar kertas 25 juta,” jelasnya.

Dengan itu, menurut Rian, ia pernah mengililingi Maluku Utara, bahwa di bidang literasi ketika melakukan tes keliterasian, orang Tidore jauh lebih pandai.

“Kalau tes itu, orang Tidore di atas 78 persen. Sayangnya, berdasarkan penilitian bahasa kita, sama dengan bahasa Ternate. Ini salah siapa,” kritik Rian.

Sedangkan nama-nama peserta yang mengikuti lomba baca puisi dengan bahasa Tidore, hanya ada empat yang terpilih.

“Jadi sesuai keputusan dewan juri, empat nama yang juara itu, juara (1) Herawati, (2) Indrawati, (3) Hamizah, (4) Rianto Samad. Dan peserta yang lain belum sempat mengikuti lomba diberikan sertifikat maupun para guru pendamping,” ujarnya. (culen)

Simak berita dan artikel porostimur.com lainnya di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.