Porostimur.com, Teheran – Pidato Benjamin Netanyahu di hadapan Kongres Amerika Serikat (AS) dinilai penuh kebohongan dan merupakan tuduhan tidak berdasar.
Kelompok pejuang Palestina Jihad Islam menyebut, hal itu juga memperlihatkan bahwa perdana menteri Israel itu tidak berniat mengakhiri perang di Gaza.
Jihad Islam mengatakan Netanyahu telah membuktikan dalam pidatonya bahwa keberadaan dia dalam perang rapuh.
“Kebohongan Netanyahu bahwa tentaranya tidak membunuh satu pun warga sipil dalam serangan di Kota Rafah merupakan hinaan bagi dunia,” kata Jihad Islam melalui pernyataannya dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (27/7/2024).
“Ucapan Netanyahu dengan jelas menunjukkan bahwa dia tidak berniat mengakhiri agresinya di Gaza, dan upayanya untuk mendapatkan lampu hijau dari AS adalah untuk memperluas jangkauan perang dan mencakup seluruh wilayah,” kata kelompok itu.
Netanyahu berpidato selama sidang gabungan Kongres AS pada Rabu (24/7/2024), ketika ketegangan meningkat akibat perang yang dilancarkan rezim zionis Israel di Gaza.
Pidato itu dia sampaikan sementara ribuan orang berunjuk rasa di sekitar gedung Kongres AS, Capitol Hill, untuk mengecam kejahatan rezim Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza.