Titik kritis yang ketiga adalah upaya mendapatkan sentiment elektoral yang tinggi guna memenangkan pertarungan pilkada. Pada tahap ini berbagai strategi tentu akan dilakukan. Pengalaman pemilu 2024 lalu, konon kabarnya money politik menjadi pilihan yang sangat efektif untuk mempengaruhi pemilih.
Di wilayah Ambon dikenal dengan Strategi Rizal “Uang Merah-Merah”, sebuah metafora untuk menggambarkan penggunaan kekuatan uang dalam meraih dukungan pemilih.
Jika diidentifikasi lebih jauh terhadap ketiga point kritis tersebut, nampaknya semua calon harus berhitung jauh tentang seberapa besar modal/capital yg harus disiapkan. Dan ini tentu mebutuhkan sokongan dari para bandar/cukong/pemodal.
Lagi-lagi apa yang dijelaskan pada akhirnya berujung pada kalimat “it’s all about the money”.
Yang pung uang tarcukup-cukup itu simpan akang for keluarga dan masa tua jua
Pertanyaannya apakah ini system atau model demokrasi yang kita inginkan di Indonesia seperti ini???
Wallahu’alam