Cerpen Karya: Wahyu Danarga
You could be my unintended choice to live my life extended,
You could be the one I’ll always love,
Denting nada itu mengalun perlahan, entah sudah berapa juta kali pria itu memutarnya yang jelas dia sangat menyukainya. Lagu itu terasa seperti menyayat hati pendengarnya, nadanya begitu memilukan namun pria itu terlihat menikmatinya seraya melempar jauh pandangannya keluar jendela. Mata pria itu perlahan terpejam, rambutnya putih sebagian, tubuhnya kurus, kulitnya putih pucat, begitu juga raut wajahnya seperti orang yang kurang tidur. Usianya mungkin sekitar 40 tahunan, itu terlihat dari sebuah buku memory tua di sebelahnya yang bertanggalkan 02 Mei 1983. Disana tertulis nama-nama siswa yang lulus tahun itu, dari tahun itu mungkin dapat ditebak usianya sekitar 48 tahun, pada usia 17 tahun dan tepat tahun 1983 dia lulus berarti dia lahir tahun 1966 sedangkan sekarang tahun 2014.
Pria itu masih tetap tak bergeming dari kursi malasnya, matanya perlahan terbuka, warna coklat itu sedikit memutih termakan usia. Dia mencoba berdiri kemudian melangkah menuju tumpukan buku hasil tulisannya yang tertata rapi. Sejenak dia memperhatikan semua tumpukan itu tanpa arti, pandangannya kosong. Tangannya bergerak meraih sebuah kotak tua di atas lemari yang sudah reyot itu kemudian kembali dan melemparkan tubuhnya di kursi tepat di depan jendela. Kotak berdebu itu dibukanya, dikeluarkannya 2 buku kecil, 1 buku tulis, bros dan jam tangan dari kotak itu dengan senyum di sudut bibirnya. Matanya berkaca-kaca saat membuka lembaran demi lembaran di hadapannya.
Perlahan dia membacanya.