Porostimur.com, Washington – Presiden AS Joe Biden telah memberi otorisasi untuk merilis ribuan dokumen rahasia terkait pembunuhan mantan Presiden John F Kennedy. Dari ribuan dokumen tersebut, terungkap namma baru yang sebelumnya disunting dalam penyelidikan.
Pemerintahan Joe Biden mengambil tindakan pada bulan Desember lalu dengan merilis lebih dari 14.000 dokumen, mengikuti Undang-Undang Pengumpulan Catatan Pembunuhan Presiden John F Kennedy di tahun 1992.
UU ini mengamanatkan rilis publik semua dokumen yang berkaitan dengan pembunuhan Kennedy pada tahun 1963.
Terlepas dari pengungkapan ribuan dokumen tersebut, masih ada sekitar 3 persen dari file yang tetap dirahasiakan dan kemudian dikirim kembali ke Arsip Nasional untuk evaluasi lebih lanjut.
Beberapa informasi catatan yang telah ditarik para ahli dari file yang kini dirilis adalah nama seorang pejabat CIA yang menyadap surat Lee Harvey Oswald pada bulan-bulan sebelum dia menembak mati Kennedy di Dallas pada 22 November 1963.
Nama agen tersebut, Reuben Efron, sebelumnya disunting dalam memo yang ditulisnya tentang surat antara Oswald dan ibunya.
Memo tersebut, yang dirilis ke publik 61 tahun lalu, dilaporkan dikirim ke agen CIA Betty Egerter, yang atasannya mengatakan kepada FBI bahwa CIA tidak memiliki informasi tentang Oswald pada hari pembunuhan itu.
Pemerintah, seperti dilansir The New York Times, menahan 4.684 dokumen tambahan, sebuah langkah yang menurut Presiden Joe diperlukan untuk melindungi dari potensi bahaya terhadap pertahanan militer, operasi intelijen, penegakan hukum, atau hubungan luar negeri.
Bahkan Robert F Kennedy Jr, keponakan Presiden Kennedy dan juga kandidat calon presiden, mengungkapkan pendapatnya tentang masalah tersebut. Melalui cuitannya, Robert menekankan bahwa masalahnya bukan tentang konspirasi melainkan tentang transparansi.
Dia mempertanyakan alasan di balik menahan informasi tentang pembunuhan yang terjadi 60 tahun lalu, bertanya-tanya rahasia keamanan nasional apa yang masih berisiko.
sumber: beritasatu