Roh dan Jiwa Menurut Para Filsuf dan Sufi

oleh -165 views

Banyak ulama yang menyamakan pengertian antara roh dan jasad . Roh berasal dari alam arwah dan memerintah dan menggunakan jasad sebagai alatnya. Sedangkan jasad berasal dari alam ciptaan, yang dijadikan dari unsur materi.

“Tetapi para ahli sufi membedakan roh dan jiwa. Roh berasal dari tabiat Ilahi dan cenderung kembali ke asal semula. Ia selalu dinisbahkan kepada Allah dan tetap berada dalam keadaan suci,” tutur Jalaluddin Rakhmat (1949 –2021) dalam buku berjudul “Kontekstualisasi Doktrin Islam Dalam Sejarah” (Paramadina, 1994).

Menurut Jalaluddin Rakhmat, karena roh bersifat kerohanian dan selalu suci, maka setelah ditiup Allah dan berada dalam jasad, ia tetap suci. Roh di dalam diri manusia berfungsi sebagai sumber moral yang baik dan mulia.

Baca Juga  Gunung Ibu Erupsi Lagi Malam Ini, Tinggi Letusan 2.000 Meter dari Atas Puncak

Jika roh merupakan sumber akhlak yang mulia dan terpuji, maka lain halnya dengan jiwa. Jiwa adalah sumber akhlak tercela, al-Farabi, Ibn Sina dan al-Ghazali membagi jiwa terdiri atas jiwa nabati (tumbuh-tumbuhan), jiwa hewani (binatang), dan jiwa insani.

Jiwa nabati adalah kesempurnaan awal bagi benda alami yang organis dari segi makan, tumbuh dan melahirkan. Adapun jiwa hewani, di samping memiliki daya makan untuk tumbuh dan melahirkan, juga memiliki daya untuk mengetahui hal-hal yang kecil dan daya merasa, sedangkan jiwa insani mempunyai kelebihan dari segi daya berpikir (al-nafs-al-nathiqah).

No More Posts Available.

No more pages to load.