@Porostimur.com | Ambon : Even Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) yang akan digelar di Kota Ambon Sabtu (27/10) besok, memang belum dibuka secara resmi.
Namun gaungnya justru sudah meninggalkan kesan mendalam bagi tamu dan undangan yang sengaja menghampiri Kota Ambon.
Dari sisi kesan ini, penyanyi asal Italia, Fabiana Rossi, menyatakan sangat nyaman dan senang.
Pasalnya, sikap tuan rumah, tepatnya masyarakat Kota Ambon, saat menyambut dirinya, membuatnya merasa seperti di rumah sendiri.
Dalam keterangannya kepada Porostimur.com, Kamis (26/10), Rossi yang didampingi guidance staffnya, dengan tegas ini merupakan kali pertama dirinya mengunjungi Indonesia dan langsung ke Kota Ambon untuk melihat gelaran Pesparani Nasional I.
Di lain sisi, bukan saja keramahan tuan rumah yang didapatinya, akunya, namun lidahnya terasa sangat familiar dengan masakan yang disajikan, baik di hotel penginapan hingga rumah kopi sekalipun.
Selama berada di Kota Ambon, akunya, ia pun sangat mengapresiasi sikap toleransi yang ditunjukkan oleh masyarakat kota Ambon.
”Ini baru pertama kali saya di Indonesia dan langsung ke Ambon. Saya, suka karena makanannya enak, orang-orangnya juga ramah dan sangat simpatik. Di sini tolerannya bagus, di Itali juga ada. Jarang melawan agama, itu tidak ada di sana. Di Itali kebanyakannya Kristen, tetapi agama yang lain hidup bersama-sama, tidak ada masalah,” ujarnya.
Menurutnya, kedatangannya dari Kota Roma langsung ke Kota Ambon, guna menyaksikan penyelenggaraan even Pesparani ini.
Pasalnya, even ini merupakan sebuah galeri pertunjukan bakat kerohanian gerejani yang turut melibatkan seluruh perwakilan dari masing-masing provinsi yang ada di Indonesia.
Apalagi, akunya, kegiatan ini digelar sebagian besar berada di ruang terbuka.
Menurutnya, pemilihan waktu pertunjukan atau lomba ini, tentunya akan berbeda jauh dengan pelaksanaan di negara lain seperti di wilayah Eropa Barat, termasuk di negerinya sendiri, Italia.
Dimana, sebagian besar kegiatan digelar di dalam ruangan, mengingat saat ini merupakan saatnya musim dingin bergulir.
”Saya melihat ini acara gereja yang luar biasa dan melihat orang-orang Ambon itu sangat friendly. Dan, mereka sangat menghargai orang dari luar, ini memberi satu apresiasi yang sangat baik. Di Itali ada juga tetapi tidak seperti ini. Hanya dalam kalender gereja saja, seperti Paskah dan Natal. Dan itu tidak seperti ini. Karena, kalau Natal tidak mungkin dibikin di luar, karena musim dingin, jadi jarang terjadi,” jelasnya.
Sama halnya dengan Pesparani yang digelar di Kota Ambon ini, tegasnya, di negaranya pun ada sebuah even yang melibatkan seluruh penyanyi yang aktif dalam Gereja Katolik.
”Kecuali untuk tanggal 18 Desember, ada satu even besar dan semua orang, penyanyi-penyanyi rohani, termasuk saya orang yang cukup aktif di Gereja Katolik, jadi harus terlibat di dalam itu even-even itu. Itu menjadi keharusan orang yang terlibat aktif di penyanyi kebanyakan terlibat di situ,” tegasnya.
Dalam even Pesparani nanti, terangnya, dirinya akan terlibat sebagai penyanyi dengan membawakan 2 lagu, yakni 1 lagu solo dan 1 lagu duet.
Diharapkannya, even Pesparani ini bisa terus digelar secara kontinyu, bukan hanya sebagai wadah seremoni semata, namun juga menjadi sarana berkumpulnya masyarakat dari berbagai kalangan dan latar belakang.
Apalagi, tambahnya, even Pesparani bukan saja menjadi wahana meningkatkan kualitas keimanan maupu bakat warga gereja, namun juga menjadi media pemersatu bagi seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.
”2 lagu yang akan dinyanyikan yaitu Ave Maria (Solo-red) dan Schubert : The Prayer (duet-Red). Saya senang sekali. Untuk itu, Indonesia harus mengadakannya terus menerus even Pesparani ini,” pungkasnya. (khaterin)