Sasi Adat Hawear Jadi Solusi Penyelesaian Konflik di Maluku Tenggara

oleh -17 views

Porostimur.com, Langgur – Konflik antar warga kerap terjadi di wilayah kabupaten Maluku Tenggara. Seperti di lokasi Karang Tagepe, Ohoijang, Perumda, Lorong Kalwedo dan Pokarina, yang menjadi langganan bentrok.

Semua upaya untuk mengatasi bentrok telah dilakukan, termasuk penegakan hukum kepada para pelaku. Namun, tindakan ini belum membuahkan hasil. Konflik masih terus terjadi.

Untuk mencegah konflik yang tak kunjung selesai, Polres Maluku Tenggara bersama Pemerintah Kabupaten Malra serta Forkopimda dan tokoh masyarakat, tokoh agama hingga tokoh adat menempuh upaya lainnya. Di antaranya melakukan upaya hukum sasi adat atau hawear dan ritual sumpah adat.

Proses adat ini dihadiri para raja diantaranya Faan (Rat Patrisuis Renwarin; Raja Ibra (Rat Kirkes) Agung Renwarin; Raja Danar (Rat Famur) Abdul Gani Hanubun; Raja Watlar Theodorus RahailL; Raja Ohoinangan (Rat Kat’El) Muhammad Rusbal; Raja Nerong Ekan Rahayaan (Rat Lo Ohoitil Nerong); Raja Yarbadan (Tetoat ) Hj. Darwis Renhoran.

Sasi hawear dan sumpah adat yang dilaksanakan di Taman Landmark, Ohoijang, sejak 28 Maret 2025 hingga saat ini belum dicabut. Hasilnya positif, di mana sejumlah lokasi yang sering terjadi konflik sampai saat ini dalam situasi aman kondusif.

No More Posts Available.

No more pages to load.