Persiapan naskah ini cukup luar biasa. Sang penulis naskah adalah Tisa TS, penulis skenario film yang sudah biasa dengan genre remaja romantis. Hampir semua film-filmnya box office untuk cerita remaja.
“Saya awalnya ketemu dengan Mba Tisa sambil buka puasa bersama di sebuah tempat. Saya ingat itu tepat persis tanggal 30 April buka puasa bersama, kemudian kami rembukan ceritanya bersama dan setelah itu persiapan,” kata Rony.
Soal ide ceritanya berasal Anies Baswedan langsung. “Jadi saya tinggal panggil penulis dan saya menjelaskan idenya ceritanya. Namun saya menjelaskan bahwa ini adalah sebuah karya berpikir dari Pak Anies dan kita tidak main politik,” ujar sang sutradara.
Di film ini tidak menceritakan Anies Baswedan pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Gubernur DKI Jakarta. “Bukan itu yang kami ceritakan, orang sudah tahu semuanya tentang hal itu,” kata Rony.
Film ini mengupas sosok pribadi Anies semasa muda yang tidak diketahui semua orang. Menurut sang sutradara, publik tidak mengetahui kisah cinta Anies Baswedan dan Fery Farhati, kisah itulah yang diangkat dan ceritakan dalam film ini.
“Hal itulah yang kita mau sampaikan di film ini, bagaimana kisah asmara mereka berdua. Dan bagi saya ini adalah lain daripada yang lain, sangat luar biasa menginspirasi, hendaknya film ini menjadi contoh dan panutan bagi remaja saat ini. Saya berharap film ini ketika melihat sosok dua sejoli wajib dicontoh kisah perjalanan cinta mereka berdua,” katanya.