@Porostimur.com | Ambon : Meski secara tahunan masih melebihi sasaran inflasi, namun inflasi bulanan Provinsi Maluku dalam periode bulan September 2019 dikatakan terkendali.
Dalam periode September 2019, Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Maluku mengalami inflasi sebesar 0,01% secara bulanan (month to month/mtm).
Namun secara tahunan, inflasi ini masih sebesar 5,52% (year on year/yoy) dan berada di atas sasaran target Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Maluku yang sebesar 3,5%±1% (yoy).
Inflasi Maluku secara bulanan pada September 2019 tersebut berlawanan arah dibandingkan Juli 2019 yang mengalami deflasi sebesar 0,13% (mtm) dan inflasi tahunan sebesar 5,09% (yoy).
Hal ini ditegaskan Kepala Tim Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku, kepada wartawan, di Ambon, Rabu (3/10).
Menurutnya, inflasi yang terjadi disebabkan kelompok sandang yang mengalami inflasi 0,89% (mtm).
Dimana, emas perhiasan menjadi komoditas utama penyebab inflasi pada kelompok sandang, yaitu sebesar 4,26% (mtm).
Kenaikan harga emas di Maluku, akunya, sejalan dengan tren kenaikan harga emas dunia yang terus terjadi pada September 2019.
Inflasi kelompok sandang ini, akunya, juga disebabkan oleh sandang laki-laki seperti baju kaos dan celana panjang.