Setahun puncaki Kota Ambon, Louhenapessy akui masih ada kekurangan

oleh -18 views

@Porostimur.com | Ambon : Digelar berbagai kegiatan penting berskala nasional dan internasional di Kota Ambon dalam kurun 1 tahun terakhir, bukan tercapai karena kepemimpinan pasangan Walikota, Richard Louhenapessy,SH dan Wakil Walikota, M. Syarief Hadler semata.

Adanya apresiasi pemerintah pusat kepada Kota Ambon ini, merupakan hasil kerja bersama yang juga dilakukan para asisten, staf ahli, kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), staf dan seluruh masyarakat Ambon.

Meskipun banyak prestasi berhasil diukir dalam 1 tahun kepemimpinan Louhenapessy-Hadler ini, namun keduanya meyakini masih ada kekurangan dan kelemahan yang masih harus diperbaiki.

Hal ini ditegaskan Louhenapessy saat memimpin upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-110 yang bertepatan dengan 1 tahun kepemimpinannya bersama Hadler, Senin (21/5).

Baca Juga  2 Nyawa Hilang Tagal Bakulai, Wakil Ketua DPRD Maluku Ingatkan Falsafah "Ain Ni Ain"

”Kalau selama ini ada banyak award yang diberikan pusat, ada banyak kegiatan nasional digelar di Kota Ambon, itu bukan karena kami berdua. Namun, semua karena kita semua,” ujarnya.

Olehnya, memasuki tahun ke-2 pemerintahannya, dia berharap

Seluruh ASN dalam lingkup Pemkot Ambon, tegasnya, dihimbaunya untuk bekerja dengan hati dan tidak mengharapkan sesuatu dari kerja yang dilakukan tersebut, terlebih memasuki tahun kedua kepemimpinannya.

Pasalnya, apa yang dikerjakan pemerintah saat ini, jelasnya, sangat menentukan nasib anak cucu kita kedepan.

Dengan tegas ditepisnya isu adanya dendam politik selama masa kepemimpinan keduanya.

”Yang kita lakukan selama ini, hanyalah pembinaan. Kalau sudah bisa dibina, akan kita kembalikan, namun kalau masih pura-pura, ya akan terus dibina sampai sadar,” jelasnya.

Baca Juga  Bentrok Antarkelompok Pemuda Telan Korban Nyawa, Warga Diminta Tak Terprovokasi

Bekerja dalam konteks sebagai pemerintah, khususnya aparatur, terangnya, bisa diibaratkan dengan pekerjaan menabur benih.

Bukan saja kualitas benih yang harus diperhatikan, akunya, namun lokasi di mana benih itu ditabur maupun perlakuan atasnya juga harus menjadi perhatian.

”Kalau kita menabur benih di tanah yang subur, pasti benihnya akan berkembang. Namun kalau kita menabur di atas pasir, maka benihnya akan tumbuh sesaat dan kemudian layu dan mati,” tegasnya.

Dengan berbagai prestasi, kreasi dan inovasi yang sudah berhasil diraih pemerintahannya, seluruh ASN diharapkan tidak terlena, melainkan meningkatkan etos dan kinerja maupun pelayanan, sehingga menciptakan tata layanan pemerintahan yang semakin baik kedepannya.

”Mari saudara, kita bekerja dengan hati. Kita evaluasi apa yang sudah kita lakukan. Yang masih kurang, kita perbaiki, yang sudah baik kita tingkatkan,” pungkasnya. (keket)