Janda mendiang Benny Laos itu pun diingatkan publik bahwa dia adalah Gubernur Malut bukan youtubers seperti Baim Wong dan Ata Halilintar.
”Gubernur TikTok,” komentar nitizen pada screnshot vidio tik tok Sherly Tjoanda yang beredar di salah satu WAG.

Kebiasaan Sherly yang butuh validasi di media sosial itu pun memantik sorotan kritis dari Direktur Gerakan Perubahan Muslim Arbi.
”Sherly kamu itu Gubernur Malut bukan seperti yutubers Baim Wong dan Atta Halilintar,” ujar Muslim Arbi mengingatkan.
Tokoh nasional asa Malut itu pun dengan tegas meminta Sherly Tjoanda agar berhenti bermain TikTok dan fokus mengurus kehidupan rakyat Maluku utara.
Muslim Arbi menegaskan, tugas seorang gubernur adalah untuk mensejahterakan masyarakat bukan bermain media sosial. Apalagi mengumbar hal yang tak perlu bagi kehidupan rakyat.
”Gubernur Sherly stop main TikTok ya. Fokus urus nasib rakyat,” tegas dia.
Kebiasan bermain TikTok Sherly Tjoanda juga mendapat kritikan masyarakat yang menyebut janda mendiang Benny Laos itu sebagai solusi seremonial belaka.
Hal ini misalnya terlihat dari sikap warga yang mengomentari langkah Sherly menjelang lebaran Idulfitri 1446 Hijriah lalu dengan melakukan inspeksi mendadak ke Pasar Higienis Ternate. Namun selepas itu menurut warga, tidak tampak kebijakan apa yang dia lakukan guna mengatasi kenaikan harga kebutuhan pokok.