Oleh: Tony Rosyid, Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa
Lupakan survei dan polling. Di survei dan polling, ada baliho dan sembako. Dunia amplop lebih dominan. Apalagi lembaga surveinya ikut jadi juru bicara dan merangkap pekerjaan buzzer. Meragukan akurasinya. Beda dengan debat. Isi kepala yang dinilai.
Ada lima hal yang menjadi pusat perhatian di dalam debat. Pertama, penguasaan masalah. Di bidang ini, Anies terlihat paling menguasai masalah. A-Z urusan bangsa, ia paham. Ganjar relatif. Nyambung, tapi tidak detail dan komprehensif. Lebih tepat dijuluki sebagai motivator, kata Rocky Gerung. Prabowo, belum diketahui, dia tahu apa gak berbagai persoalan yang dihadapi bangsa ini. Mungkin Prabowo lebih jago soal pertahanan. Karena latarbelakang militer. Tapi itu tema debat nanti. Kita tunggu saja.
Kedua, bagaimana masing-masing capres mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan. Semua capres terlihat tajam dalam memberikan pertanyaan kepada lawan. Bahkan teramat tajam. Karena pertanyaan yang diajukan menyangkut rekam jejak lawan.
Jawaban masing-masing yang berbeda. Beda kelas, beda kualitas. Anies, setiap merespon pertanyaan selalu menjawab dengan data dan berupaya untuk selalu detail. Relatif lebih utuh, komprehensif dan sistematis dari yang lain.