Porostimur.com, Labuha – Pihak Rumah Sakit Pratama Bisui, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara angkat bicara soal tuduhan dugaan terkait dengan kurangnya alat kesehatan dan soal kesejahteraan pegawai yang terabaikan.
Direktur Rumah Sakit Pratama Bisui dr. Elisabeth Bernadette, menyatakan untuk masalah alat kesehatan sudah diusulkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Halmahera Selatan.
“Untuk pengadaan alkes itu ranahnya Dinkes karena pengadaan alkes baisanya dari DAK Fisik (Kementerian) atau dgn DAU (anggaran daerah),” ujar dia, Senin (17/3/2025).
Soal tensimeter di RS tersebut, dr. Elisabeth, mengatakan, sebenarnya alat tersebut ada, tapi sudah banyak yang rusak.
Elisabeth mengaku pihaknya telah men gusulkan pengadaan alat baru, namun masih menunggu pengadaan oleh Dinas Kesehatan setempat. Sedangkan untuk masalah makan petugas, pihaknya tetap berupaya untuk memenuhinya, namun karena anggaran operasional rumah sakit dari dinkes hanya untuk empat orang satu kali shift untuk 29 hari.
“Sedangkan kami memberikan makan malam untuk petugas yang bertugas sore sebanyak 11-12 orang yang terdiri dari dokter, perawat, bidan, petugas laboratorium, petugas farmasi, petugas gizi bahkan sampai satpam, ditambah sarapan pagi untuk petugas malam,” tukasnya.