Umar bin Abdul Aziz merupakan salah satu khalifah Bani Umayyah. Ia merupakan keturunan dari Umar bin Khattab dari ibunya.
Menurut buku Sejarah Peradaban Islam susunan Akhmad Saufi dan Hasmi Fadillah, nama lengkapnya adalah Umar bin Abdul Aziz bin Marwan bin al-Hakam bin Abu Al-Ash bi Umayyah bin Abd Syams bin Manaf. Ayahnya bernama Abdul Aziz bin Marwan yang tak lain seorang gubernur Mesir.
Ia lahir pada 61 H di Madinah, tepatnya pada masa pemerintahan Yazid bin Muawiyah dan memiliki 4 saudara kandung serta 6 saudara lain ibu.
Dikisahkan dalam buku Mulut yang Terkunci: 50 Kisah Haru Para Sahabat Nabi susunan Siti Nurlaela, jabatan khalifah yang diperoleh Umar bin Abdul Aziz didasarkan atas wasiat sang sepupu, Sulaiman bin Abdul Malik yang merupakan khalifah Bani Umayyah sebelumnya.
Meski demikian, mulanya Umar bin Abdul Aziz menolak menjadi khalifah. Ia ingin agar rakyat memilih sendiri pemimpinnya sehingga diadakan pemungutan suara.
Hasilnya, Umar bin Abdul Aziz mendapat suara yang bulat dari rakyatnya. Setelah itu, barulah ia menerima jabatan khalifah.
“Wahai, rakyatku! Patuhilah aku selama aku patuh kepada Allah dalam memimpin kalian. Jangan sekali-kali kalian patuhi aku jika aku telah melenceng dari ajaran-Nya.
Sesungguhnya, aku bukanlah orang yang terbaik di antara kalian. Akan tetapi, aku adalah orang yang paling berat tanggung jawabnya di antara kalian!” serunya lantang.